LSM: Konflik Lahan eks PT. Ladongi Bisa Menjurus Anarkis

75

Menurutnya, sengketa lahan yang terjadi di perbatasan antara Kecamatan Lambandia dengan Kecamatan Dangia, akan menimbulkan konflik yang menjurus anarkis, berupa pertumbahan darah antar masyarakat jik

Menurutnya, sengketa lahan yang terjadi di perbatasan antara Kecamatan Lambandia dengan Kecamatan Dangia, akan menimbulkan konflik yang menjurus anarkis, berupa pertumbahan darah antar masyarakat jika tidak segera diselesaikan.
Pria yang menjabat sebagai Direktur Utama Perusda Kolaka ini mengatakan, konflik perebutan lahan antar masyarakat di areal HGU PT. Ladongi itu sudah berlangsung lama, dan hingga kini belum ada titik temu penyelesaiannya.
“Konflik ini sudah terjadi sejak tahun 2008. Ketika itu PT. Ladongi dinyatakan pailit. Akhirnya lahan itu disita oleh Kejaksaan Agung. Dalam proses sengketa ini, tiba-tiba muncul klaim dari tiga kelompok masyarakat yang mengaku sebagai ahli waris lahan tersebut. Mereka adalah kelompok Rasman cs, Yohanes Ladito cs, dan Iskandar cs,” jelas Haning saat ditemui di Kolaka, Selasa (20/1/2015).
Haning memaparkan, tuntutan ketiga kelompok itu adalah mengambil kembali lahan eks PT. Ladongi untuk dijadikan sebagai hak milik mereka. Namun belum juga tuntutan itu mendapat  keputusan hukum tetap, lahan seluas 2.250 hektar itu sudah diperjualbelikan oleh ketiga kelompok itu kepada masyarakat pendatang.
“Kemudian waktu itu PT. Ladongi bersama Pemda Kolaka membentuk tim penyelesaian yang diketuai oleh H. Andi Syahruddin (mantan Sekda Kolaka) serta Dr. Ashari (Rektor USN) sebagai sekretaris. Tim ini memberikan solusi dengan cara, masyarakat dapat memiliki lahan itu asalkan mengganti kerugian PT. Ladongi melalui tim sembilan. Namun hingga kini, masih ada yang belum lunas,” papar Haning.
Belum tuntas penyelesaian itu, tiba-tiba lahan tersebut dilelang, dan dimenangkan oleh PT Sendabi Indah Lestari. 
“Konflik ini sangat sensitif dan dapat menimbulkan pertumpahan darah, jika tidak cepat diselesaikan. Jangan sampai masalah ini akan dimanfaatkan sebagai komoditas politik di ajang pemilihan Bupati Koltim ke depan,” tandasnya. (*/Saban)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini