Mahasiswa Asal Konsel Tuntut Pembangunan Asrama

54

ZONASULTRA.COM, ANDOOLO– Sejumlah mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Senin (2/11/2015).

Kedatangan sejumlah mahasiswa ini adalah menuntut agar Pemda segera membangunkan asrama yang diperuntukkan kepada mahasiswa yang sedang melaksanakan studi di perguruan tinggi di ibu kota Sulawesi Tenggara (Sultra).

Salah satu mahasiswa, Jefri mengatakan, seharusnya anggaran pembangunan asrama telah direalisasikan sejak tahun 2014 karena dana pembebasan lahan telah disetujui oleh pihak legislatif.

“Ada apa ini, anggaran yang telah ditetapkan dialihkan pada peruntukkan lain. Padahal ditahun 2014 dana yang melekat di dinas pendidikan dan kebudayaan Konsel telah sepakat untuk pembangunan asrama mahasiswa,” kata Jefri.

Ketua DPRD Konsel, Irham Kalenggo mengatakan, sebenarnya anggaran pembangunan asrama tersebut sudah pernah ditetapkan namun dalam perjalanannya muncul kekhawatiran adanya pertengkaran sesama mahasiswa.

“Muncul kekhawatiran karena tidak mungkin bisa membangun 1.000 kamar, sebab data yang kami punya untuk mahasiswa Konsel yang ada di kota Kendari sekitar 12 ribu orang. Sementara Pemda hanya bisa membangun 50-100 kamar waktu itu,” kata Irham Kalenggo.

Untuk itu pihaknya menentang mahasiswa untuk membuat suatu metode pengaturan asaram tersebut. Karena, kalau hanya berdasarkan kategori miskin maka semua mahasiswa yang ada dapat membuat surat keterangan miskin dimasing-masing desa.

“Kita siap konsultasikan anggarannya dengan pihak pemerintah setempat, tetapi persoalannya ialah bagaimana metode pengaturannya, kelak ketika selesai dibangun bisa ditempati dengan baik,” ujar Irham Kalenggo.

Irham membenarkan pembangunan asrama mahasiswa telah dianggarkan 2014 lalu atas adanya desakan dari pihak mahasiswa. Namun setelah dikaji ternyata tidak memiliki konsep yang jelas sehingga pihaknya bersama Pemda merubahnya dalam APBD-P saat itu.

Dia berharap apabila asrama tersebut telah terbangun maka yang menempatinya ialah orang yang layak dan sesuai dengan aturan main yang ada.

“Saya tinggal menunggu aturan seperti apa yang ditawarkan oleh mahasiswa terkait penghuni asrama nantinya,” kata politisi Golkar ini.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini