Maksimalkan Peran Gempita Dalam Swasembada Pangan, Kementen Gelar Bimtek KUB

139
Maksimalkan Peran Gempita Dalam Swasembada Pangan, Kementen Gelar Bimtek KUB

Maksimalkan Peran Gempita Dalam Swasembada Pangan, Kementen Gelar Bimtek KUB FOTO BERSAMA – Para manager KUB se Sulawesi Tenggara (Sultra), berpose bersama dengan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Momon Rusmono disela-sela kegiatan Bimtek KUB di Hotel Santika Bekasi, Jawa Barat, Minggu (17/9/2017). (RUSTAM/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA COM, BEKASI– Dalam rangka mewujudkan swasembada pangan khususnya jagung hibrida, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) mengupayakan korporasi petani dengan membentuk Kelompok Usaha Berusaha (KUB). Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui Program Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita).

Pembentukan KUB, kata Kepala BPPSDMP, Momon Rusmono, merupakan langkah nyata untuk melakukan pemberdayaan dan regenerasi petani yang menjadi tugas utama Kementan. Petani muda merupakan ujung tombak dalam mewujudkan visi kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.

Kegiatan yang turut dihadiri Tenaga Ahli Menteri Pertanian Afnan Malay, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan Fatan Al Rasyid, dan Koordinator Nasional Gempita Kementan Muhammad Riyada, Momon berkeyakinan, KUB menjadi solusi untuk menjawab terjadinya penurunan rumah tangga petani.

“KUB juga merupakan tindak lanjut atas arahan Presiden untuk membentuk pendampingan bagi petani, agar petani tidak dibiarkan berjalan sendiri-sendiri dengan membangun korporasi petani. Ini sama halnya membentuk KUB di semua daerah,” ujarnya saat memberikan arahan pada pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) KUB dan diikuti 180 manajer pemuda tani se-Indonesia di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (17/9/2017).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rumah tangga petani di Indonesia tercatat ada 31 juta rumah tangga pada 2003. Namun, menyusut menjadi 26 juta rumah tangga di tahun 2013.

“Karena itu, dengan adanya KUB ini, kami berharap benar-benar dapat meningkatkan pemberdayaan dan regenerasi petani serta mampu tingkatkan peran kelompok wanita tani,” ucap Momon.

Ia meminta KUB Gempita mampu bermitra dengan sumber-sumber permodalan, informasi pasar, dan bermitra dengan jaminan asuransi. Menurutnya, itu menjadi tantangan pemuda tani untuk membangun pertanian yang mampu meningkatkan nilai tambah, melindungi, dan menyejahteraan petani.

“KUB harus dioptimalkan dan difasilitasi pemerintah sampai ke pengawalan. Dengan KUB, pertanian menjadi idolanya para pemuda tani dan pemuda akan diperebutkan gadis desa,” seloroh Momon.

Momon menargetkan akhir 2017 terbentuk 400 KUH yang tersebar diseluruh Indonesia. Bahkan ia berharap 2018, ada ribuan KUB yang sudah terbentuk.

Sementara, Afnan menilai, KUB merupakan wadah untuk menampung profesionalitas kelompok muda pertanian dengan menerapkan pola pengelolaan pertanian yang efektif dan hasil optimal. Faktor SDM, manajerial, dan jaringan yang dimiliki pemuda tani, katanya, mampu memberikan kontribusi akan bangkitnya sektor pertanian.

“Jika pemuda tani bergerak dan sekaligus mampu menjadi pelaku usaha agribisnis, pertanian Indonesia akan maju dan menguasai pangan dunia,” yakinnya.

Pada kesempatan sama, Kornas Gempita, Riyada, menginginkan pemuda tani dapat berperan optimal dalam memberikan pelayanan kepada kelompok tani usai mengikuti rembuk manajer KUB. Sebab itu, KUB harus dapat membangun sendiri industri benih, industri pupuk, aplikasi-aplikasi peralatan modern, pengolahan pascapanen modern hingga pemasaran.

“Dengan konsep ini, petani tidak akan jalan sendiri-sendiri. Selain ada penyuluh, petani juga dikawal oleh pemuda tani. Intinya, keterlibatan pemuda tani untuk tumbuh kembangkan kelembagaan petani, agar petani sejahtera dan minat pemuda tinggi terjun ke dunia pertanian,” papar Dadang, sapaannya.

Sela kegiatan tersebut, turut diadakan pameran alat mesin pertanian (alsintan) meliputi traktor roda dua dan roda empat, alat panen, serta alat tanam yang merupakan produksi perusahaan dalam negeri, PT Intraco Penta, PT Probesco Disatama, dan ​​PT Wahana Intiselaras.

 

Penulis : Rustam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini