ZONASULTRA.COM, ANDOOLO- Sejumlah masyarakat yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Tinanggea Bersatu (AMTB), Kamis (15/10/2015) mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel). Mereka memprotes kegiatan pertambangan PT. Ifishdeco, karena masih mengirim bahan mentah (ore)
Koordinator masyarakat, Muh. Subair mengatakan berdasarkan data yang dimilikinya, dalam sebulan terakhir perusahaan telah melakukan pengapalan untuk mengirim ke beberapa daerah. Padahal, sesuai undang-undang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) nomor 4 tahun 2009 melarang pengiriman ore dan perusahaan harus membangun pabrik.
“Yang jelas dieksploitasi itu lahan. Bahkan kegiatan itu siang dan malam dilakukan loading pemuatan ore tersebut,” kata Subair. Kamis (15/10/2015)
Perusahaan berdalih hanya mengunakan tongkang, sementara sebelumnya kapal tongkang pemuat ore (nikel mentah) tersebut sudah tiba sebanyak empat kapal besar.
“Empat kapal besar yang memuat 50 ribu metrik ton jalan, baru kemudian tongkang masuk,” ungkapnya.
Sementara itu, Humas PT. Ifishdeco, Syawal yang ditemui usai dengar pendapat dengan masyarakat di kantor DPRD Konsel membenarkan bahwa pihaknya telah beberapa kali melakukan pengirimin nikel mentah itu, namun masih dalam negeri tidak sampai keluar negeri
“Iya memang ada yaitu menyangkut kebijakan pemerintah pusat bagi perusahaan tambang yang berkomitmen membangun pabrik. itupun harus diatas 40 persen pabriknya maka diberi kebijaksaaan dan kami kirim sesuai kebutuhan pembeli,” terangnya
Menurutnya, alat pengangkutpun hanya menggunakan tongkang dengan kapasitas bervariasi yakni 5.000 metrik ton hingga 10. 000 metrik ton yang dimulai sejak bulan April 2015 hingga sekarang.
“Jadi pengirimannya itu ada di Cilegon dan di kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah tepatnya di PT. Bintang Delapan Mineral,” terangnya
Syawal menambahkan, hal itu dilakukan dengan untuk menunjang biaya operasional karena perusahaan sedang melakukan pembangunan pabrik nikel dan untuk menggaji karyawan
“Kami bukan cari keuntungan itu. Jadi semata-mata untuk pembangunan pabrik dan gaji karyawan,” tutupnya.
