Masuk Kategori Pengelolaan Anggaran Terburuk, Sekda Koltim Sebut Itu Kelalaian

113
ilustrasi-anggaran
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) masuk dalam kategori daerah terburuk dalam pengelolaan anggaran di semester pertama besama dengan Kabupaten Konawe dan Buton. Hal ini sampaikan langsung oleh Plt Gubernur Sultra Saleh Lasata di Kendari beberapa waktu lalu.

ilustrasi-anggaran
Ilustrasi

Menanggapi hal itu, pelaksana tugas (plt) Sekertaris Daerah (Sekda) Koktim Samsul Bahri Majid menyebut jika secara umum pengelolaan anggaran di daerah yang baru berumur 4 tahun itu terbilang baik, hanya saja ia mengakui jika masuknya Koltim sebagai salah satu daerah dengan kategori terburuk dalam rapat koordinasi (rakor) di provinsi, merupakan kelalaian istansi terkait.

“Saya melihatnya ini kelalaian, karena kenapa Koltim masuk sebagai daerah terburuk kelola anggaran itu disebabkan terlambatnya laporan penyelenggaraan anggaran untuk semester pertama ini,” Kata Samsul kepada awak zonasultra.id, Rabu (16/8/2017).

Kata dia, sejauh serapan anggaran di Koltim sudah hampir 75 persen, meskipun masi ada beberapa proyek yang belum tuntas pelaksanaanya diakibatkan cuaca yang tidak menentu, sehingga hal ini cukup menghambat pekerjaan yang telah berjalan.

Ditempat lain, Kepala Bagian Pembangunan Setda Koltim, La Pala mengaku heran dengan penetapan Koltim sebagai daerah dengan pengelolaan anggaran terburuk, pasalnya Koltim sendiri sudah dijadwalkan memasukan laporang kegiatannya di setiap tanggal 10 sampai 15 Agustus.

“Nah tanggal 11 itu kami sudah memasukan laporannya, sementara rakor dilaksanakan pada tanggal 10. Sudah pasti kita terlambat, tetapi itu kan sudah sesuai jadwal yang telah ditetapkan,” Kata Pala

Ia mengaku masih belum mengetahui indikator pemprov memasukan daerah otom baru itu sebagai pengelola anggaran terburuk. Meski begitu, Pala melihat jika masuknya Koltim mendampingi Buton dan Konawe diakibatkan keterlambatan laporan sebelum pelaksanaan rakor dilaksanakan.

“Biasanya rakor dilaksanakan di atas tanggal 15, sementara ini dilaksanakan sebelumnya, otomatis kita pasti terlambat, sebab kita mengikuti jadwal yang telah ditentukan,” tutupnya. (B)

 

Reporter: Restu Tebara
Editor: Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini