Masyarakat Butur Konsumsi Air Kali Berwarna Kuning, Pemerintah Tutup Mata

45

ZONASULTRA.COM, BURANGA – Kekeringan terus melanda Kabupaten Buton Utara (Butur) Sulawesi Tenggara (Sultra). Akibatnya, sebanyak 24 desa di 4 kecamatan darurat air bersih. Masyarakat yang tidak mampu membeli air bersih pun terpaksa menggunakan air kali yang tidak layak konsumsi.

Desa Kotawo misalnya, warga harus berjalan kaki sekitar 1 km lebih untuk mendapatkan air. Tak hanya itu, untuk mendapatkan air 1 ember kecil warga juga harus mengantri 3 hingga 4 jam. Kondisi air pun sudah tidak layak konsumsi karena berwarna kuning.

Ironisnya, Pemerintah Kabupaten Butur seakan tutup mata. Padahal kekeringan sudah terjadi sejak Juli lalu. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Butur pun sudah menetapkan darurat air bersih. Namun hingga saat ini tidak ada tindakan nyata yang dilakukan oleh pemerintah setempat.

Kepala BPBD Butur Kasrul mengatakan, pihaknya sudah melakukan segala hal yang dibutuhkan dalam administrasi untuk meminta bantuan air bersih di pemkab. Namun hingga saat ini tidak ada kejelasan.

Dari SK penetapan keadaan darurat, SK pembentukan komando tim darurat hingga laporan tim verikasi lapangan semua sudah dibuat, tapi sampai sekarang tidak ada jawaban.

“Kita juga sudah memita kejelasan dari keuangan dalam hal ini Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), jawaban dari kepala BPKAD sendiri untuk tahun 2015 tidak bisa dibantu karena anggaran tidak ada,” kata Kasrul ditemui di ruang kerjanya, Kamis (22/10/2015).

Jawaban tersebut, tambah Kasrul sangat mengherankan. Pasalnya, dalam APBD Butur terdapat anggaran belanja tak terduga yang diperuntukan untuk bencana atau keadaan darurat. Bahkan besarannya mencapai Rp 3 miliar.

“Namanya bencana tidak ada alasan tidak ada anggaran, karena dalam APBD sudah ditetapkan anggaran belanja tak terduga sebesar Rp 3 miliar per tahun. Sekarang ini masih ada Rp 1, 5 miliar yang belum terpakai. Pertanyaannya dibawa ke mana ini anggaran. Ini kan kewajiban Pemkab untuk melindungi masyarakatnya. Jadi sampai tidak ada anggaran ini merupakan pelanggaran hak asasi manusia, hak hidup orang karena ini menyangkut kebutuhan dasar,” tegasnya. (Darso)

Berikut data desa dampak bencana kekeringan air bersih di Butur:

1. Kecamatan Kulisusu (Desa Waculaea, Desa Lantagi, Desa Malanda, Desa Tomoahi/Jampaka dan Desa Tri Wacu-Wacu).

2. Kecamatan Bonegunu (Desa Ronta, Desa Rante Gola, Desa Gunung Sari dan Desa Waode Angkalo)

3. Kecamatan Kulisusu Barat (Desa Lapandewa, Desa Kasulatombi, Desa Labulanda, Desa Karya Bhakti, Desa Marga Karya, Desa Karya Mulya, Desa Dampala Jaya, Desa Mekar Jaya, Desa Lambale, Desa Kotawo, Desa Lauki, Desa Bumi Lapero, Desa Rahmat Baru dan Desa Soloy Agung)

4 Wakorumba Utara (Desa Labajaya).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini