Mau Tahu Calon Boneka di Pilkada, Seperti Ini Cirinya

37

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Keberadaan calon boneka alias calon titipan dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada)2015 di Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai kelihatan. Hal itu terlihat dengan adanya calon yang tidak serius melakukan pergerakan politik.

Akademisi Universitas Halu Oleo (UHO) Eka Suaib, mengatakan ketidakseriusan pasangan calon (Paslon) bisa diasumsikan bahwa yang bersangkutan hanyalah calon yang dipasang sebagai boneka. Namun demikian, ketidak seriusan paslon dalam melakukan pergerakan politik bisa diartikan dalam banyak hal.

“Mengenai adanya calon boneka di Sultra saat ini, masyarakat bisa menilainya sendiri. Kalau misalnya dia tidak bergerak, jangan-jangan memang dia tidak terlalu siap untuk menjalani proses-proses kompetisi ataukah memang dia sadar bahwa posisinya sebagai calon hanya untuk memuluskan calon tertentu,” kata Eka Suaib di Kendari, Jum’at (18/9/2015).

Dijelaskan Eka, calon yang memasang calon bonaka adalah calon yang takut kalah dan calon boneka dimanfaatkan untuk menjegal calon kuat. Praktik seperti itu lanjut doktor politik ini, bisa menciderai demokrasi yang sehat dan tidak akan memunculkan sosok negarawan yang besar di daerah.

Dengan praktik politik yang demikian, akan menurunkan kualitas demokrasi di Pilkada serentak 2015. Lanjut Eka, sangat disayangkan jika ada calon yang tampil bukan hasil pilihan yang terbaik dari masyarakat, tapi hasil konspirasi dari orang-orang tertentu.

Dari amatan zonasultra.id, salah satu calon yang hingga kini belum sama sekali melakukan kampanye terbuka adalah pasangan calon Anwar-Razak Naba, yang maju dalam Pilkada Konawe Utara (Konut). Bahkan pasangan yang diusung koalisi PPP dan PKB ini pencalonannya terkesan dadakan.

Pasalnya, pasangan ini jauh sebelumnya tak pernah melakukan sosialisasi, namun dimasa akhir jelang penutupan pendaftaran calon, pasangan tersebut akhirnya mendaftarkan diri dan lolos sebagai peserta dengan nomor urut 2. Tanda gambar keduanya pun tak pernah tampak di daerah itu hingga saat ini.

Salah satu tim sukses yang juga partai pengusung dari PKB, Rasmin Kamil membantah jika jagoannya adalah calon boneka. Namun diakuinya calon yang diusungnya tak melakukan kampanye terbuka. Namun tetap aktif melakukan kunjungan dari rumah ke rumah atau dikenal door to door.

“Untuk apa kampanye terbuka kalau hanya menghabiskan anggaran. Kita tetap jalan dari rumah ke rumah, dan itu lebih efisien dan efektif,” kata Rasmin Kamil dalam suatu kesempatan.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini