ZONASULTRA.COM, KENDARI– Perkembangan teknologi digital yang begitu pesat telah mengantarkan Indonesia memasuki era media baru seperti yang telah terjadi saat ini.
Diera ini, media cetak mulai mendapat ancaman dari media baru, yaitu media online yang menggabungkan teknologi internet, audio visual, gadget dan media sosial.
Hal ini mengemuka pada Seminar Nasional Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Kendari bekerjasama dengan Vale Indonesia di Swiss Bell Hotel, Jumat (2/10/2015).
Managing Editor Tempo Wahyu Dhyatmika mengatakan, media internet mampu menyampaikan informasi lebih cepat sehingga berita di media cetak (koran) perlahan mulai ditinggalkan pembacanya.
Waktu orang untuk membaca semakin sedikit dan lebih mengutamakan internet dan televisi yang lebih mudah. Di kalangan anak muda pun, lanjutnya, kebiasan membaca koran nyaris hilang.
“Media online bukanlah media kelas kedua tapi mereka adalah bagian dari lingkungan new media yang tidak bisa dianggap remeh,” kata Wahyu.
Sementara itu, Direktur Utama Harian Kendari Pos Irwan Zainuddin mengakui perkembangan teknologi telah merubah pemikiran para pembaca di Sulawesi Tenggara yang mulai beralih ke media online untuk mendapatkan informasi. Namun ia menampik jika media online akan mematikan media cetak.
“Teknologi tidak akan mematikan media cetak, justru teknologi akan bersinergi dengan media cetak,” kata Irwan.
Pakar Komunikasi Politik Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari Najib Husain mengungkapkan, kehadiran internet tidak akan menghilangkan media-media yang telah ada sebelumnya karena masing-masing media memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
“Pada umumnya masing-masing media memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi tidak akan ada media yang mendominasi. Semua akan kembali kepada konsumen, apakah ingin membaca cetak, online, radio ataupun televisi,” ungkapnya.
