Mei, Daya Beli Petani Sultra Naik

43

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) melansir Nilai Tukar Petani (NTP) di Sultra pada Mei 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,68 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 97,80 menjadi 98,46 pada bulan ini. Meski mengalami peningkatan, namun usaha pertanian di Sultra dinilai belum menjanjikan alias masih belum mampu memenuhi kebutuhan para petani itu sendiri dengan NTP yang masih berada di bawah level 100.

Kepala BPS Sultra Adi Nugroho menjelaskan, NTP Sultra mengalami kenaikan pada Mei disebabkan tiga subsektor yang membangun NTP tersebut juga mengalami kenaikan, yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 3,06 persen, subsektor peternakan sebesar 0,55 persen dan subsektor perikanan sebesar 0,39 persen. Sedangkan NTP yang mengalami penurunan yaitu subsektor tanaman pangan sebesar -2,59 dan subsektor holtikultura sebesar -0,07 persen. 
 
“NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami kenaikan karena indeks harga yang diterima petani juga mengalami kenaikan akibat naiknya harga beberapa komoditas seperti kakao, buah aren/enau dan biji jambu mete,” kata Adi di kantor BPS Sultra, Senin (1/6/2015).
 
Begitu juga dengan naiknya subsektor peternakan yang dipicu oleh naiknya indeks harga yang diterima petani sebagai dampak dari naiknya beberapa komoditas seperti ayam ras pedaging, kambing dan sapi potong.
Secara nasional 15 provinsi di Indonesia mengalami kenaikan indeks NTP dan 18 provinsi lainnya tercatat mengalami penurunan. Kenaikan tertinggi tercatat di Nusa Tenggara Barat sebesar 1,22 persen, sedangkan penurunan terbesar tercatat di Riau sebesar 1,24 persen.
 
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani. Artinya, semakin tinggi NTP maka semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani. (**Jumriati)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini