Memotret Pelayanan Kesehatan di Tengah Aktivitas Kontruksi BLUD RS Konawe

649
Memotret Pelayanan Kesehatan di Tengah Aktivitas Kontruksi BLUD RS Konawe

Memotret Pelayanan Kesehatan di Tengah Aktivitas Kontruksi BLUD RS KonawePEMBANGUNAN RS KONAWE – Warga Konawe segera memiliki Rumah sakit megah, pembangunannya terus dikebut hingga 2018 mendatang. (Dedi Finafiskar/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Badan layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit (RS) Kabupaten Konawe, Sulawesi tenggara (Sultra) tengah dalam pembongkaran menuju RS yang megah. Namun, aktifitas pembongkaran itu, tidak mempengaruhi pelayanan kesehatan kepada masyarakat Konawe, pelayanan kesehatan masih berjalan seperti biasanya, sejumlah dokter maupun perawat masih melakukan tupoksi seperti biasanya.

Dari pembongkaran sejumlah bangunan, masih ada beberapa bangunan yang masih berdiri kokoh, yakni Unit Gawat Darurat (UGD), dan rungan VIP, serta bangunan-bangunan kecil yang posisinya berada pada bagian belakang, tempat-tempat itulah yang kini menjadi tempat pelayanan administrasi kepada warga yang hendak berurusan. Sementara ruangan inap dialihkan ke bangunan Kampus Akademi kebinanan (Akbid) Konawe, yang lokasinya berada paling belakang rumah sakit.

“Masih ada beberapa bangunan yang belum dibongkar, karena pembangunan RS Konawe akan dilakukan dua Tahap, proses pembongkaran dilakukan dengan cara bertahap agar pelayanan medis tetap berjalan dengan lancar. Rencananya, UGD akan dibongkar dipase terakhir. Kalau pasien rawat inap untuk saat ini tetap kita lakukan, hanya saja pintu masuknya sudah berbeda, ” terang Direktur BLUD RS Konawe, dr. Agus Lahida

Pihak rumah sakit sengaja menyiasati pembongkaran tersebut, agar tidak menggangu pelayanan kesehatan dengan cara mengalihkan pelayanan ke gedung belakang yang selama ini tidak difungsikan. Dalam pembongkaran itu sengaja dilakukan dua tahap, agar masyarakat Konawe tidak kesulitan melakukan pengobatan. Ruangan pasien terpaksa dipindahkan ke gedung Kampus Akper yang lokasinya tepat di belakang rumah sakit. Sementara ruangan anak berada di lantai dua kampus AKper, dan untuk Akper sendiri dipindahkan ke gedung milik Poltekes Unaaha, yang selama ini sudah tidak difungsikan lagi.

Memotret Pelayanan Kesehatan di Tengah Aktivitas Kontruksi BLUD RS Konawe

Pembangunan RS Konawe direncanaka tuntas 2018 mendatang, pembongkaran ini dilakukan setelah adanya kepastian pinjaman dana dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sekitar Rp 231 miliar, yang ditandai dengan penandatanganan Memorandum of understanding (MoU). Direktur Pengembangan Proyek dan Jasa Konsultasi PT SMI, Darwin Tresna Djadja Winata mengaku, jika Pemerintah Konawe sudah layak secara administrasi untuk menjadi nasabah perusahaan milik negara itu. Bentuk kerjasama yang dilakukan pihak PT SMI dengan Pemda Konawe berupa kerjasama janga panjang dengan batas masa pengembalian selama 8 tahun dengan bunga sebesar 8,3 per bulan, terhitung sejak pencairan pertama dilakukan.

BACA JUGA :  Minum Kopi Pahit Bisa Menurunkan Gula Darah? Ini Penjelasannya

“Ada beberapa prosedur yang harus dilewati oleh Pemda jika ingin meminjam di PT SMI, dan Pemda Konawe sudah memenuhi itu semua, termasuk dengan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dengan fasilitas Pinjaman Daerah dari PT SMI ini, percepatan dan pemerataan pembangunan infrastruktur sosial seperti rumah sakit, khususnya di wilayah Kabupaten Konawe, dapat segera terwujud,” harapnya.

Rumah Sakit Konawe merupakan salah satu Rumah Sakit Umum Daerah di wilayah Kabupaten Konawe yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Konawe . Rumah sakit ini didirikan pada tahun 1987 dan diresmikan pada tanggal 28 Agustus 1988 dengan klasifikasi type D.

Memotret Pelayanan Kesehatan di Tengah Aktivitas Kontruksi BLUD RS KonaweBupati Konawe, Kery Konggoasa melakukan pemantuan di RS Konawe, agar selama pembangunan berjalanan pelayanan kesehatan kepada masyarakat tetap dioptimalkan

Dalam perkembangannya dan berdasarkan tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan yang optimal maka RSUD Konawe ditingkatkan kelasnya menjadi type C, berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1240/MENKES/SK/X/1997. Sejak awal Tahun 2004 seiring dengan perubahan nama Kabupaten Kendari menjadi Kabupaten Konawe, maka dengan sendirinya RSU Unaaha yang awalnya dengan nama RSU Unaaha Kabupaten Kendari menjadi RSU Unaaha Kabupaten Konawe. RS Unaaha terus berupaya meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat termasuk pelayanan rujukan dalam wilayah kerja Kabupaten Konawe. Penerapan Undang – Undang nomor 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah telah menempatkan RSU Unaaha sebagai salah satu aset daerah yang harus ditangani.

Pada tanggal 15 Desember 2010 RSU Unaaha Kabupaten Konawe berubah status menjadi BLUD RS Konawe. Dalam mengemban visi dan misi, rumah sakit dihadapkan pada tantangan berat seperti pergeseran pola penyakit, demografiepidemiologi, peningkatan mutu, pemenuhan tuntutan masyarakat, kompetisi ketat, melaksanakan fungsi sosial, menghadapi implikasi globalisasi, ekskalasi biaya kesehatan dan sebagai rumah sakit pendidikan harus melaksanakan fungsi-fungsi pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengabdian masyarakat, sementara di sisi lain rumah sakit dihadapkan pada suatu keadaan keterbatasan, yaitu subsidi pemerintah yang makin berkurang, pengelolaan yang masih diwarnai suasana birokratis dan produktivitas, komitmen dan integritas Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum optimal, sehingga rumah sakit harus dapat lebih mandiri dalam pembiayaan operasional pelayanan. Sehingga dalam pengelolaan rumah sakit diperlukan tata kelola keuangan yang fleksibel dan responsif yang dapat menjawab permasalahan-permasalahan pengelolaan rumah sakit pada umumnya. Diharapkan dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah No 23 tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Keuangan Badan Layanan Umum dan PERMENDAGRI 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah serta Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit merupakan angin segar bagi pengelolaan perumahsakitan di Indonesia.

BACA JUGA :  Minum Kopi Pahit Bisa Menurunkan Gula Darah? Ini Penjelasannya

Untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan selama tahap pembangunan RS Konawe, Dinas Kesehatan (Dinkes) Konawe, telah menginstruksikan kepada 27 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) agar memberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada pasien yang berobat di Puskesmas tersebut.

Memotret Pelayanan Kesehatan di Tengah Aktivitas Kontruksi BLUD RS Konawe

“Dengan adanya pembongkaran ini, kita minta Puskesmas tingkatkan pelayanan, disamping itu puskesmas juga merupakan ujung tombak pelayanan dan pembangunan kesehatan di Konawe, maka Puskesmas perlu mendapatkan perhatian terutama berkaitan dengan mutu pelayanan kesehatan, ” harapnya.

Kabupaten Konawe memang terus berbenah menuju daerah yang lebih baik. Pembenahan dilakukan disegala lini. Terutama pelayanan publik, pengentasan kemiskinan dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Dan paling utama bidang kesehatan juga menjadi salah satu fokus pembenahan. Bupati Konawe Kery Saifu Konggoasa berharap pembangunan RS Konawe tidak mengalami hambatan, sehingga RS ini bisa secepatnya beroperasi lagi. Ia juga menambahkan, dengan ditopang pembangunan sarana dan prasarana RS tersebut, dapat meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. “Semua akan kita benahi. Sehingga kedepannya tidak ada lagi keluhan dari masyarakat terkait sarana dan prasarana. Saya kira langakah renovasi RS sangat tepat, sebab, memang kondisi ruangan sudah membutuhkan perbaikan. Dan perbaikan gedung akan lebih diprioritaskan pada ruang perawatan bagi warga miskin. Karena ruangan bagi warga miskin masih sering menjadi keluhan. Makanya, dengan anggaran ini kami akan melakukan pembenahan secara keseluruhan,” tutupnya. (B)

 

Penulis : Dedi Finafiskar
Editor : Tahir Ose

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini