Memprihatikan, 11 Tahun Warga Gunakan Jembatan Penghubung dari Batang Kelapa

101
Memprihatikan, 11 Tahun Warga Gunakan Jembatan Penghubung dari Batang Kelapa
JEMBATAN RUSAK- Jembatan umum penguhubung yang rusak menuju desa puunggulahi kecamatan Motui terlihat Junaid kepala desa puunggulahi sedang menunjukkan dan berdiri di atas jembatan darurat terbuat dari 4 potong batang kelapa yang di satukan untuk menghubungkan jalan tersebut.(JEFRI/ ZONASULTRA.COM).
Memprihatikan, 11 Tahun Warga Gunakan Jembatan Penghubung dari Batang Kelapa
JEMBATAN RUSAK– Jembatan umum penguhubung yang rusak menuju desa puunggulahi kecamatan Motui terlihat Junaid kepala desa puunggulahi sedang menunjukkan dan berdiri di atas jembatan darurat terbuat dari 4 potong batang kelapa yang di satukan untuk menghubungkan jalan tersebut.(JEFRI/ ZONASULTRA.COM).

 

ZONASULTRA.COM WANGGUDU– Sebelas tahun sudah warga di Desa Desa Puunggulahi, Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) menggunakan jembatan darurat yang terbuat dari potongan batang kelapa.

Jembatan tersebut bahkan dibangun atas swadaya masyarakat setempat. Warga di daerah itu sangat kecewa dangan minimnya perhatian pemda Konut karena sejak tahun 2004, jembatan penghubung satu- satunya menuju ke Desa Puunggulahi tidak mendapat sentuhan dari pemerintah setempat.

Bahkan, sudah beberapa kali pemerintah Desa Puungulahi mengajukan proposal perbaikan jembatan, namun hingga kini tidak ada realisasi dari instansi terkait.

“ini jembatan sudah yang ketiga kalinya mi kita buat bersama sama warga, dan sampai saat ini kami hanya dijanji dari pemerintah bahwa jembatan ini akan segera di perbaiki,” kata Junaid kepala desa Puunggulahi, kepada awak media, Selasa(12/1/2016).

Dikatakannya, warga setempat berharap agar tahun 2016 ini Pemda Konut, segera memperbaiki jembatan karena bila musim hujan datang di lokasi tersebut selalu digenangi banjir.

“akibat tidak adanya tempat air mengalir sehingga tersumbat dan membuat air menguap ke jalan, sehingga membuat para pengendara tidak bisa melintasi jalan tersebut karena jembatan darurat yang mereka buat ikut terbawa air,” terang junaid.

Selain itu, Desa Mowundo, Mandiodo, Tapu Emea dan Tapunggaya juga mengalami hal yang sama. Minimnya penanganan jembatan penghubung, yang berada di Kecamatan Motui Konawe Utara(Konut).

 

Penulis : Jefri
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini