Mengubur Kampanye Hitam Dengan Kampanye Damai

415
demokrasi-ilustrasi-kampanye-damai
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Hidayatullah, menghimbau kepada masyarakat Kota Kendari dalam tahapan pelaksanaan pemilihan walikota (pilwali) Kendari , tidak melakukan black campaign (kampanye hitam).

demokrasi-ilustrasi-kampanye-damai
Ilustrasi

Dia mengatakan, deklarasi damai pasangan calon (paslon) walikota dan wakil walikota yang dihelat di Kota Kendari adalah komitmen semua pihak.

Baik itu paslon, partai politik (parpol) pendukung, termasuk simpatisan dan relawan dan semua jajaran penyelenggara pemilu.

Komitmen kampanye damai itu, lanjut dia, mengubur kampanye hitam dengan cara tidak lagi melakukan kampanye dengan cara-cara provokatif, menyampaikan isu-isu negatif.

Kampanye damai akan berjalan 107 hari, terhitung sejak tanggal 28 Oktober 2016.

BACA JUGA :  Daftar Figur yang Berpotensi Maju Pilgub Sultra 2024

Lebih lanjut, Dayat sapaan akrab Hidayatullah, selama masa kampanye paslon, parpol, tim kampanye, maupun simpatisan dan relawan pendukung, bebas untuk menyampaikan pendapatnya, berkumpul, saling berkunjung, dan saling bersilaturrahim.

Tidak hanya itu, dalam kesempatannya, Hidayatullah menuturkan, waktu kampanye selama 107 hari tersebut, biss dimanfaatkan masyarakat untuk mengetahui bagaimana sebenarnya program-program yang disampaikan oleh kandidat yang akan memimpin Kota Kendari.

Masyarakat hanya diberi kesempatan tiga hari dalam masa tenang untuk mengoptimalkan pilihannya. Tentunya masyarakat akan menjatuhkan pilihan pada paslon yang memiliki program terbaik.

“Masyarakat harus menentukan pilihan tanpa tekanan, menentukan pilihan dngan bebas, tanpa ada iming-iming, dan hal-hal yang tidak wajar,” ujar Hidayatullah saat membawakan sambutan, yang disambut tepuk tangan meriah para hadirin, Jum’at (28/10/2016).

BACA JUGA :  Mengenal Quick Count, Benarkah Akurat?

Oleh karna itu, sambung dia, tujuan deklarasi damai ini adalah menciptakan satu sejarah agar pilkada yang ketiga kalinya dilaksanakan di kota Lulo menjadi pikada yang paling damai di seluruh Indonesia, dan akan menjadi contoh bagi pilkada di enam kabupaten lainnya.

“Mari kita menjaga persatuan ini, dan jangan sampai ada konflik kekerasan dan anarkisme, karna itu akan merugikan kita semua,” tutupnya. (A/CW2)

 

Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini