Menristek : Laporkan ke Polisi Jika Ada Permainan Uang Dalam Pilrek

60
Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir (sebelah kiri) melakukan pertemuan dengan pimpinan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Wakil Ketua ORI Lely Pelitasari Soebekty (tengah) dan Laode Ida (sebelah kanan) Rabu (2/11/2016). (Rizki Arifiani/ZONASULTRA.COM)
Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir (sebelah kiri) melakukan pertemuan dengan pimpinan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Wakil Ketua ORI Lely Pelitasari Soebekty (tengah) dan Laode Ida (sebelah kanan) Rabu (2/11/2016). (Rizki Arifiani/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir, membantah adanya permainan uang dalam Pemilihan Rektor (Pilrek) di sejumlah Perguruan Tinggi. Demikian diungkapkan Muhammad Nasir saat melakukan pertemuan dengan pimpinan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) di Gedung ORI jalan HR. Rasuna Said Kav. C-19 Karet Kuningan, Setiabudi Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2016)..

Muhammad Nasir
Muhammad Nasir

“Demi Allah saya tidak pernah tahu karena tidak pernah urusan dengan itu. Saya itu malah dengar tentang ada isu permainan uang baru kali ini,” tegas Nasir dalam pertemuan dua lembaga itu.

Pihaknya, kata Nasir, hanya mengurus mekanisme Pilrek Perguruan Tinggi sebagaimana mestinya. Jika terdapat permainan uang dalam Pilrek tersebut, Nasir menganjurkan untuk melaporkan ke aparat penegak hukum.

“Itulah yang selalu kami sampaikan, Kalau ada indikasi silahkan laporkan saja polisi,” tegas mantan Rektor Universitas Diponegoro.

Dijelaskan Nasir, tindak korupsi dalam perguruan tinggi dapat merusak marwah dunia pendidikan. Oleh sebab itu, jika ada indikasi korupsi segera dilaporkan ke pihak yang berwenang.

Laode Ida
Laode Ida

Di tempat yang sama, pimpinan ORI, Laode Ida mengaku ada beberapa laporan indikasi korupsi masuk lembaganya.

“Ada laporan yang masuk juga ke saya, tapi saya belum bisa ungkapkan apa-apa, karena baru indikasi- indikasi awal,” ujar Laode Ida.

Ia menilai belum melaporkan indikasi politik uang ini kepada polisi. Pihaknya menilai lebih bijak jika laporan ini disampaikan kepada Menristek untuk ditindaklanjuti.

“Mungkin lebih bijak supaya bapak membaca isyarat mungkin orang-orang di sekitar atau orang-orang tertentu yang menjadi oknum-oknum itu yang merusak,” tukas pimpinan Ombudsman asal Sultra.(A)

 

Reporter : Rizki Arifiani
Editor      : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini