Merasa Diabaikan, Sejumlah Pengagas Pemekaran Konawe Timur Datangi Kantor Gubernur

79
Merasa Diabaikan, Sejumlah Pengagas Pemekaran Konawe Timur Datangi Kantor Gubernur
Diskusi- Gerakan Muda Pemekaran (GMP) Konawe Timur melakukan diskusi dengan Kepala Biro Pemerintahan Sulawesi Tenggara Ali Akbar, Senin (18/1/2016). Diskusi berlangsung lama karena terjadi perdebatan sengit antara kedua belah pihak. ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM
Merasa Diabaikan, Sejumlah Pengagas Pemekaran Konawe Timur Datangi Kantor Gubernur
Diskusi– Gerakan Muda Pemekaran (GMP) Konawe Timur melakukan diskusi dengan Kepala Biro Pemerintahan Sulawesi Tenggara Ali Akbar, Senin (18/1/2016). Diskusi berlangsung lama karena terjadi perdebatan sengit antara kedua belah pihak. ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM

 

ZONASULTRA.COM,KENDARI– Merasa diabikan pemerintah provinsi (pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengurus pemekaran Konawe Timur, membuat sejumlah pengagas pemekaran yang terbagung dalam Gerakan Muda Pemekaran (GMP) Konawe Timur berang.

Panitia pemekaran Konawe Timur bagian sosialisasi Tagolo menungkapkan, pihaknya telah melakukan persiapan dari tahun 2014 dengan membentuk tim pemekaran kemudian diganti menjadi tim 9, setelah itu mengalami perubahan lagi untuk ketiga kalinya menjadi tim percepatan dan mulai bekerja pada bulan desember 2014 untuk melengkapi dokumen-dokumen pemekaran.

“Kami telah memasukan dokumen awal pada bulan Februari 2015 di pemerintahan untuk ditindak lanjuti ke pusat,” ungkap Tagolo sembari memperlihatkan bukti serah terima dokumen pemekaran kepada wartawan zonasultra.id, Senin (18/1/2016) di kantor gubernur.

Tagolo mengungkapkan, pihaknya menerima informasi bahwa dokumen yang disetorkan pada Februari 2015 lalu tidak ditindak lanjuti serta berkas tersebut dikatakan hilang oleh pemerintah. Mereka akhirnya kembali menyusun berkas baru dan menyetorkannya tiga minggu yang lalu.

Akan tetapi yang menjadi permasalahan bagi pihak GMP Konawe Timur adalah, sampai saat ini dokumen awal tidak ditindak lanjuti, padahal mereka sudah mendapatkan instruksi langsung dari Nur Alam.

Karena itu GMP mendatangi Biro Pemerintahan untuk menanyakan dan mencari informasi kelanjutan dari berkas yang mereka setorkan tiga pekan yang lalu apakah sudah ditindak lanjuti atau belum.

Kepala Biro Pemerintahan Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Akbar mengungkapkan, pihaknya telah menyetorkan dokumen tersebut ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) minggu lalu di Jakarta dengan memperlihatkan dokumentasi berupa foto penyerahan dokumen tersebut kepada GMP.

Meski telah diperlihatkan bukti penyerahan dokumen tersebut, sejumlah anggota GMP belum puas. Mereka minta pemekaran Konawe Timur menjadi prioritas utama Pemprov Sultra tahun 2016 ini. Mereka mengancam akan menggalang masyarakat dari 12 Kecamatan yang masuk dalam pemekaran Konawe Timur mendatangi kantor gubernur.

“Kami usahakan dan memprioritaskan pemekaran Konawe Timur, sambil menunggu keputusan final Peraturan Pemerintah (PP) mengenai pemekaran Konawe Timur,” kata Ali Akbar.

Untuk diketahui, 12 Kecamatan yang termasuk dalam pemekaran tersebut adalah Sabulakoa, Landono, Mowila, Ranomeeto Barat, Ranomeeto, Konda, Wolasi, Moramo Utara, Moramo, Laonti, Kolono dan Kolono Timur.

 

Penulis : Ilham Surahmin
Editor : Rustam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini