Merosot, Tidak Ada Kader PPP Jadi Kepala Daerah

206
Muscab PPP – Wakil Bupati kolaka Timur (Koltim) Andi Merya Nur (tengah) bersama sejumlah pengurus PPP Sulawesi Tenggara di Hotel Clarion Kendari, Minggu (15/11/2016). Andi Merya Nur sebelumnya adalah kader PPP yang kini pindah jadi Ketua Nasdem Koltim. (Muhamad Taslim Dalma/ZONASULTRA.COM)
Muscab PPP – Wakil Bupati kolaka Timur (Koltim) Andi Merya Nur (tengah) bersama sejumlah pengurus PPP Sulawesi Tenggara di Hotel Clarion Kendari, Minggu (15/11/2016). Andi Merya Nur sebelumnya adalah kader PPP yang kini pindah jadi Ketua Nasdem Koltim. (Muhamad Taslim Dalma/ZONASULTRA.COM)
Muscab PPP – Wakil Bupati kolaka Timur (Koltim) Andi Merya Nur (tengah) bersama sejumlah pengurus PPP Sulawesi Tenggara di Hotel Clarion Kendari, Minggu (15/11/2016). Andi Merya Nur sebelumnya adalah kader PPP yang kini pindah jadi Ketua Nasdem Koltim. (Muhamad Taslim Dalma/ZONASULTRA.COM)
Muscab PPP Wakil Bupati kolaka Timur (Koltim) Andi Merya Nur (tengah) bersama sejumlah pengurus PPP Sulawesi Tenggara di Hotel Clarion Kendari, Minggu (15/11/2016). Andi Merya Nur sebelumnya adalah kader PPP yang kini pindah jadi Ketua Nasdem Koltim. (Muhamad Taslim Dalma/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Romahurmuzy menggelar musyawarah cabang (muscab) serentak untuk 10 daerah Sulawesi Tenggara (Sultra) di Hotel Clarion Kendari, Selasa (15/11/2016).

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sultra, Rasyid Syawal mengakui, dalam beberapa tahun terakhir PPP di Sultra mengalami kemerosotan. Salah satu indikatornya adalah tidak adanya kepala daerah yang berasal dari kader murni PPP di 17 kabupaten kota.

“Kecuali di Kolaka Timur yang jadi wakil bupati Ibu Andi Merya Nur. Namun karena dinamika partai, kini dia sudah pindah menjadi Ketua Nasdem Koltim. Itu kesalahan PPP juga sebenarnya,” kata Rasyid.

Kemerosotan tersebut dipengaruhi oleh banyak hal yang tak dapat dihindari seperti perpecahan di internal partai, munculnya partai-partai baru, dan lain sebagainya. Padahal dahulu PPP adalah salah satu partai mayoritas termasuk di jazirah Sultra.

Untuk itu, lanjut Rasyid, melalui Muscab serentak tersebut akan terbentuk kepengurusan baru 10 daerah itu yakni Kendari, Bombana, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Konawe Kepaulauan, Kolaka, Kolaka Utara, Kolaka Timur, dan Buton Utara. Selain itu, kader dan pengurus disiapkan untuk menghadapi pertarungan dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) dan pemilu.

Lewat Muscab tersebut ditekankan tidak ada lagi pecat-memecat kader, sebab jumlah kader PPP kini mengalami penyusutan. Hal itu kini jadi catatan penting bagi PPP jika ingin unggul dalam pilcaleg dan pilpres 2019.

Khusus Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) 2017, Rasyid mengklaim bahwa kader asli PPP satu-satunya yang tampil adalah Kasra Jaru Munara di Bombana. Kasra kini tercatat sebagai pengurus DPW PPP Sultra. (A)

 

Reporter : Muhamad Taslim Dalma
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini