ZONASULTRA.COM, KENDARI– Keberaadaan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) patut diajungin jempol. Meski hanya mendapat gaji Rp.100.000 per bulan, pasukan Tagana tetap selalu siap terjung ke setiap lokasi bencana alam.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Sultra, Iskandar, mengatakan jika dilihat dari sisi bayaran sesungguhnya bayaran yang diberikan itu tidak layak jika dibandingkan dengan besarnya tanggung jawab Tagana dalam penanganan bencana.
“Alhamdulillah jika melihat peran mereka dalam bencana-bencana yang terjadi di wilayah Sultra sebelumnya, Tagana adalah yang terdepan dibantu dengan lembaga penanggulangan bencana lainnya,” kata Iskandar, saat menghadiri penutupan Musyawarah Tagana Sultra di Hotel Plaza In Kendari, Selasa (8/9/2015).
Dikatakan Iskandar, adanya tagana di Sultra diharapkan bisa meminimalisir bencana yang kerap terjadi di beberapa daerah. Olehnya itu Tagana disiapkan untuk siaga bencana mulai dari pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana terjadi.
Sementara itu, ketua pengurus yang baru periode 2015-2018, Alham Kurniawan yang terpilih melalui proses musyawarah wilayah 7-8 September 2015, mengatakan kedepan Tagana akan menjadi ujung tombak penanggulangan bencana di seluruh wilayah Sultra.
Keanggotaan Tagana yang terdapat di 17 kabupaten/kota se-Sultra datang dari berbagai elemen masyarakat seperti kelompok pencinta alam, PNS, TNI, Polri, akademisi, dan lain sebagainya.
“Kita akan mulai berkordinasi dengan instansi terkait sistem kordinasi penanggulangan bencana. Misalnya berkordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), TNI, PMI, dan Basarnas. Tagana ini sendiri merupakan binaan dan mitra pemerintah melalui kementrian sosial,” kata Alham usai penutupan Musyawarah Tagana Sultra di Hotel Plaza In Kendari, Selasa.
