MHTI : Penguatan Keluarga Kunci Menghadapi Tantangan Ekonomi

75
MHTI : Penguatan Keluarga Kunci Menghadapi Tantangan Ekonomi
Kongres MHTI- Ketua DPD I Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Wilayah Sultra Suraidah (tengah) sedang melakukan konferensi pers usai menggelar Kongres Ibu Nusantara ke-4 di Grand Awani, Minggu (18/12/2016).(Irsan Rano/ZONASULTRA.COM)
MHTI : Penguatan Keluarga Kunci Menghadapi Tantangan Ekonomi
Kongres MHTI – Ketua DPD I Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Wilayah Sultra Suraidah (tengah) sedang melakukan konferensi pers usai menggelar Kongres Ibu Nusantara ke-4 di Grand Awani, Minggu (18/12/2016).(Irsan Rano/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Menghadapi tantangan perekonomian dalam kehidupan bermasyarakat, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali melakukan beberapa penguatan untuk membangun ketahanan keluarga di bidang ekonomi.

Ketua DPD I MHTI Wilayah Sultra Suraidah mengatakan, salah satu pilar ketahanan keluarga adalah ekonomi. Menurut dia, apabila ketahanan ekonomi telah mapan, tentu ketahanan keluarga juga ikut turut membaik. Olehnya itu, perlu ditopang dengan daya dukung masyarakat, sistem yang melingkupi, dan tentu peran besar negara.

Pada kesempatan yang sama, ia juga menyebutkan, merosotnya ketahanan keluarga tentunya akan berdampak pada meningkatnya angka perceraian, penelantaran anak, tingginya angka kekerasan terhadap pada anak, dan lainnya.

“Ini semestinya menjadi perhatian serius semua pihak,” kata Suraidah saat pelaksanaan Kongres Ibu Nusantara (KIN) ke-4, Minggu (18/12/2016).

Untuk itu, ia mengharapkan, sekiranya hal tersebut menjadi bahan masukan bagi para pengambil kebijakan, juga dapat meningkatkan semangat juang kaum ibu untuk bersama-sama nenunaikan kewajiban melaksanakan syariat secara kaffah.

Kegiatan yang bertemakan ‘Negara sebagai Soko Guru Ketahanan Keluarga’ itu serentak diselenggarakan di 83 kota seluruh Indonesia pada rentang tanggal 17 hingga 25 Desember 2015. Acara tersebut juga turut hadir kalangan intelektual, mubaligh, majelis ta’lim, ormas, serta penggerak masyarakat dan tokoh perempuan lainnya. (B)

 

Reporter : Irsan Rano
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini