Nur Alam Tak Ikhlas Serahkan Tongkat Kepemimpinan Kepada Orang yang Ambisius

34

“Saya memimpin Sultra tinggal tiga tahun lagi, dan saya tidak ikhlas menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan ini kepada mereka yang ambisius dan hanya mementingkan kepentingan diri sendiri,” kata Nu

“Saya memimpin Sultra tinggal tiga tahun lagi, dan saya tidak ikhlas menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan ini kepada mereka yang ambisius dan hanya mementingkan kepentingan diri sendiri,” kata Nur Alam disela-sela sambutannya saat perayaan tahun baru 2015 Pulau Bokori, Kabupaten Konawe, Rabu (31/12/2014) malam.
Nur Alam mengungkapkan, ketika masa kepemimpinannya berakhir pada 2018 mendatang, ia ingin yang meneruskan tongkat kepemimpinannya adalah putra putri terbaik Sultra yang ingin membangun daerahnya dengan segenap jiwa dan raga.
Ia mengakui jabatannya sebagai orang nomor satu di Sultra penuh dengan resiko. Namun, selama hayat masih di kandung badan gubernur dua periode ini tidak akan pernah berhenti untuk terus menggali dan meningkatkan potensi Sultra agar bisa bersaing dengan daerah-daerah lain di Indonesia.Dan untuk meraih hal itu, kata Nur Alam tak bisa ia lakukan seorang diri. 
Ia membutuhkan dukungan dari semua pihak bukan saling curiga dan saling menjatuhkan.Pikiran-pikiran negatif seperti itu harus dibuang jauh karena hal itu menunjukkan pikiran yang primitif dan terbelakang.Nur Alam juga menekankan, dirinya siap dikritik asal kritikan yang dilontarkan padanya bersifat membangun.
“Nasional sudah mengakui kemajuan kita. Mari bersama-sama kita tingkatkan dan perluas lagi untuk mewujudkan masyarakat Sultra yang mandiri dan berdaya saing,” lanjut Nur Alam lagi.
Selama memimpin Sulawesi Tenggara (Sultra), pemerintahan Nur Alam mengklaim telah berhasil meraih berbagai prestasi dan kemajuan yang mengangkat nama Sultra, tidak hanya di tingkat nasional, tapi juga di kancah internasional. (Jumriati) 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini