Oheo Indikasikan Copot Wakil Ketua DPRD Sultra Wahyu Ade Pratama

157

Salah satu parameter yang digunakan Oheo adalah adanya kader yang baru bergabung di Golkar lalu serta merta diangkat menjadi pimpinan di DPRD. Dia berniat mengganti kader baru itu dengan kader yang s

Salah satu parameter yang digunakan Oheo adalah adanya kader yang baru bergabung di Golkar lalu serta merta diangkat menjadi pimpinan di DPRD. Dia berniat mengganti kader baru itu dengan kader yang sudah lama berproses, loyal, kompeten, dan memiliki peran di partai.
“Nanti saya akan merevisi kembali apakah ada pimpinan DPRD yang baru masuk Golkar tiba-tiba jadi pimpinan DPRD,” kata Oheo saat menggelar konferensi pers di Kendari, Minggu (15/3/2015).
Saat ditanya apakah Wahyu Ade Pratama termasuk yang akan diganti, Oheo cukup diplomatis dengan menyatakan dia (Wahyu) belum dipastikan melanggar aturan Golkar tapi berdasarkan penilaian secara subyektif dipastikan pengangkatan Wahyu tak sesuai aturan partai. 
“Itu baru subyektifitas saya. Belum lagi kalau memang pendapat saya ini sesuai aturan partai maka lebih cepat lagi saya laksanakan aturan itu. Jadi masalah perombakan itu bukan karena saya suka atau tidak suka tapi lebih kepada aturan organisasi. Jadi siapa yang melanggar aturan itu maka harus saya kembalikan,” ujar Oheo.
Meskipun demikian, Oheo sudah menyebut-nyebut sejumlah figur yang dinilainya leboih pantas menduduki jabatan wakil ketua DPRD, antara lain mantan Ketua DPRD Konawe Selatan (Konsel) Surunuddin Dangga dan politisi senior Golkar Sultra lainnya Syahrul Beddu.
Wahyu memang dianggap masih minim pengalaman. Sebelumnya, dia tidak pernah menjadi anggota parlemen di tingkatan manapun. Wahyu juga pernah berada di bawah bayang-bayang Partai Demokrat, dimana ayahnya yang kini menjadi Bupati Konawe Selatan Imran, merupakan mantan Ketua Demokrat Sultra. 
Berhasil ditumbangkan oleh kader muda Demokrat, Muhammad Endang sebagai ketua, Imran kemudian berubah haluan politik. Meskipun secara resmi Imran tidak bergabung ke Golkar, namun dia berhasil mengantarakan anak dan istrinya (Suryani) di parlemen Sultra melalui partai beringin. 
Bahkan, dalam bursa pemilihan wakil ketua DPRD yang merupakan hak Golkar, anak-ibu tersebut merupakan dua dari tiga kader Golkar yang dicalonkan. Calon ketiga adalah Wa Ode Siti Nurlaila. Namun, akhirnya diputuskan Wahyu yang menduduki jabatan wakil ketua DPRD.
Terkait dengan indikasi pencopotan Wahyu tersebut, Oheo menampik jika dirinya terkesan sebagai orang yang senang melakukan aksi pecat-memecat. Dia mengaku, hanya berupaya mengembalikan Golkar pada tempat yang semestinya.(*/Taslim)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini