Operasi Simpatik Anoa 2017, Pelanggaran Lalu Lintas Meningkat

87
Operasi Simpatik Polres Bombana Kedepankan Sosialisasi
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM,KENDARI– Sebanyak 5.263 pelanggaran lalu lintas terjadi di Sulawesi Tenggara terjadi  pada bulan Maret 2017 yang terjaring  dari hasil operasi simpatik .  Jumlah  pelanggaran tersebut  meningkat dibanding pelanggaran tahun sebelumnya.

Operasi Simpatik Polres Bombana Kedepankan Sosialisasi
Ilustrasi

Wakil Direktur  Lalu Lintas Polda Sultra,  AKBP Alan Gerrit Abast melalui Kasubbid PID Humas Polda Sultra Kompol Dolfi Kumaseh menyebutkan dalam operasi tersebut terbagi menjadi tiga satuan tugas (Satgas), yakni satgas penegakan hukum (Gakum), satgas Preventif dan satgas Preemtif.

Dalam satgas Gakum jumlah pelanggaran seperti disebutkan diatas mengalami selisih peningkatan sebesar 1096 pelanggaran. Pelaku pelanggaran yang palin banyak berasal dari kalangan karyawan swasta 3158, pelajar atau mahasiswa 1360, pegawai negeri sipil 387 orang, pengemudi 196 orang dan lainlainnya 163 orang.

Lanjut  Dolfi, jenis pelanggaran sepeda motor  mencapai 4465 perkara disebabkan oleh kesadaran masyarakat untuk tertib berlalulintas masih kurang. Seperti penggunaan helm, kelengakapan surat-surat maupun melawan arus, tidak menyalakan lampu dan lain-lainnya.

(Baca Juga : Sepekan Operasi Simpatik Digelar, 1. 318 Pengendara Terjaring Rasia)

“Selain itu, jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi dalam 12 hari sebanyak 61 kasus. Korban meninggal dunia 13 orang, luka berat 18 orang dan yang mengalami luka ringan sebanyak 65 orang,” jelas Dolfi saat ditemui diruangannya, Kamis (23/3/2017) siang.

Dilihat dari jenis kendaraan yang mengalami laka lantas didominasi oleh kendaraan roda dua sebanyak 82 unit, disusul kemudian mobil penumpang 10 unit, mobil bus 3 unit, mobil barang 5 unit dan kendaraan khusus 1 unit. Sementara usia pelaku dominan usia 16-20 tahun, kemudian 11-15 tahun dan 21-25 tahun serta 31-35 tahun.

(Baca Juga : Sepekan Operasi Simpatik Digelar, 1. 318 Pengendara Terjaring Rasia)

“Pekerjaan korban  didominasi oleh karyawan swasta sebanyak 35 orang, pelajar atau mahasiswa 32 orang, pegawai negeri sipil 3 orang dan lainnya sebanyak 26 orang,” ungkap Dolfi.

Satgas Preventif dalam 12 hari operasi simpatik anoa 2017 juga aktif melakukan giat dikmas lantas atau sosialisasi tentang tata tertib berlalulintas. Diantaranya melalui penyuluhan, pemasangan spanduk dan Baliho, polisi sahabat anak  serta program nasional keselamatan lalu lintas seperti Police Goes To Campus, kampanye keselamatan dan sekolah mengemudi serta masih banyak yang lainnya. (B)

 

Reporter: Lukman Budianto
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini