Pemda Butur Belum Respon Krisis Air yang Dialami Masyakat

51

ZONASULTRA.COM,BURANGA– Nasib masyarakat yang berasal dari dua kecamatan di Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra), yang mengalami krisis air bersih akibat terkena dampak fenomena El Nino (kekeringan) sampai saat ini belum juga mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah (Pemda) setempat.

Padahal puluhan desa yang berasal dari Kecamatan Kulisusu Barat (Kulbar) dan Bonegunu itu, sejak beberapa bulan lalu dilanda kekeringan. Kekeringan itu ditandai kondisi air sumur yang mengalami penurunan debit air.

“Kami saat ini kekurangan air bersih, sumur banyak yang kering. Saya harap Pemda Butur untuk secepat mungkin melakukan tindakan agar kebutuhan air  bersih dapat terpenuhi,” ujar Ifu, salah seorang warga Desa Kasulatombi, saat ditemui di rumahnya, Rabu (2/9/2015). (Artikel terkait: Dampak Elnino, 11 Desa di Butur Darurat Air Bersih)

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Butur sendiri belum bisa melakukan tindakan apapun terkait hal ini. Mereka masih menunggu kebijakan bupati.

“Seharusnya kita lakukan pendistribusian air bersih, tapi pak bupati masih berada di luar daerah, karena  ini terkait kebijakan,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Butur, La Ode Husima.

Dijelaskan, untuk kejadian seperti ini peruntukan bantuan biasanya digunakan melalui anggaran daerah yang sumbernya berasal dari anggaran tak terduga dan anggaran langsung dari pusat. Anggaran tersebut dapat dicairkan apabila telah ada pengakuan dan persetujuan dari bupati.

“Anggaran daerah yg sumbernya dari anggaran tak terduga. Tapi kan sekali lagi bupati belum ada. Jadi kita masih menunggu. Kalau anggaran dari pusat untuk hal begini ada juga, tapi hanya bisa dicairkan apabila sudah ada pernyataan langsung bupati bila menyatakan jika daerah yang dimaksud sudah mengalami bencana,” jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 11 desa dari dua kecamatan yang telah mengalami dampak dari fenomena kekeringan tersebut adalah Kecamatan Bonegunu terjadi di Desa Ronta, Rante Gola, dan Waode Angkalo. Sedang untuk Kecamatan Kulisusu Barat ialah Desa Soloi Agung, Rahmat Baru, Lauki, Kotawo, Mekar Jaya, Kasulatombi, Marga Karya, dan Karya Bakti.

Akibatnya krisis air tersebut, beberapa warga setempat mulai terserang diare dan penyakit kulit akibat menggunakan air yang tidak bersih.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini