ZONASULTRA.COM, KENDARI- Terorisme dan faham radikalisme telah menjadi ancaman global yang mengharuskan masyarakat termasuk Indonesia untuk memeranginya.
Upaya menangkal dilakukan pemerintah melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di seluruh Indonesia termasuk di Sulawesi Tenggara (Sultra). Sayangnya dukungan pemerintah Provinsi Sultra dalam hal anggaran tidak ada sama sekali.
Ketua FKPT Sultra Ryha Madi mengatakan di Sultra, FKPT dibentuk tahun 2013 yang penganggarannya oleh pemerintah provinsi. Sampai tahun 2014 anggarannya mencapai 200 juta namun di tahun 2015 ini tidak ada sama sekali alias 0 persen.
Program penanggulangan terorisme dan radikalisme saat ini hanya dilakukan dengan mengandalkan anggaran dari pusat. Anggaran disesuaikan dengan setiap kegiatan dan kalkulasi pesertanya, namun itu tidak menentu karena kadang 50 juta perkegiatan dan bisa juga lebih.
“Saat ini memang dari pemerintah provinsi tidak ada anggaran untuk program kami karena FKPT saat ini statusnya dalam penganggaran berada di bawah naungan Kesbang (kantor Kesatuan Bangsa dan Politik). Wujud kegiatannya sendiripun dilakukan oleh Kesbang. Sehingga kami untuk membuat kegiatan hanya mengandalkan dana dari pusat,” kata Ryha Madi usai dialog Optimalisasi Peran Media Massa & Humas dalam menangkal radikalisme dan terorisme di Sultra, di Hotel Athaya Kendari, Sabtu (19/9/2015).
Ryha Madi mengingatkan FKPT-lah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dengan menyebarkan pesan-pesan damai. FKPT merupakan ujung tombak dalam kegiatan-kegiatan pencegahan terorisme dan radikalisme yang melibatkan masyarakat luas.
FKPT dirancang khusus untuk mengoptimalkan peran seluruh komponen masyarakat secara komprehensif dan integral dalam rangka pencegahan terorisme.
Namun demikian kata Ryha Madi, semestinya pemerintah daerah juga mendukung dengan penganggaran agar potensi terorisme dan radikalisme di Sultra bisa ditahan perkembangannya.
