Pemusnahan Ranjau Teluk Kendari Tunggu Kesepakatan Pemprov Sultra dan Markesal

224
Pemusnahan Ranjau Teluk Kendari Tunggu Kesepakatan Pemprov Sultra dan Markesal
Sebuah bahan peledak yang di duga ranjau berukuran 1 meter ditemukan di teluk Kendari, Rabu (16/12/2015). Randi/ZONASULTRA.COM

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pemusnahan ranjau di Teluk Kendari untuk proyek pembangunan jembatan Bahteramas belum bisa terwujud dalam waktu dekat ini. Pasalnya, hingga kini belum ada kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan Markas Kesatuan TNI Angkatan Laut (Markesal) terkait rencana pembersihan ranjau sisa Perang Dunia II yang diperkirakan masih tersebar di Teluk Kendari.

Pemusnahan Ranjau Teluk Kendari Tunggu Kesepakatan Pemprov Sultra dan Markesal
Sebuah bahan peledak yang di duga ranjau berukuran 1 meter ditemukan di teluk Kendari, Rabu (16/12/2015).
Randi/ZONASULTRA.COM

Hal itu diungkpakan Komandan Angkatan Laut (Danlanal) Kendari, Kolonel Laut (P) Aris Harijadi, W. SH. Menurutnya, sejauh ini pihaknya masih menunggu hasil pembicaraan antara Pemrov Sultra dan Markesal. Rencana pembersihan Teluk Kendari untuk mendukung program pembangunan Jembatan Bahteramas itu akan dilakukan setelah kedua bela pihak telah ada kesepakatan.

“Nunggu pemerintah Provinsi setempat, kalau sudah ok sama Markesal yah kita kerjakan. Nanti akan dibentuklah suatu perjanjian kerjasama lagi bidang pemusnahan ranjau yang nanti akan diledakkan disitu,” tuturnya, Kamis (4/2/2016).

Aris kembali menegaskan, proses peledakan nantinya tidak akan mengganggu aktifitas atau membahayakan keselamatan warga setempat. Pasalnya, dari peledakkan tersebut hanya akan menimbulkan percikan air laut dengan radius yang sangat aman.

“tetapi yang jelas akan dihancurkan, itukan masih ada detonatornya disitu. Karena kalau sampai kena, bahaya buat yang mengerjakan jembatan nanti itu bisa meledak,” ujarnya.

Posisi ranjau saat ini, kata Aris, berada di kedalaman sekitar 20 meter sampai 50 meter dari permukaan laut. Peledakan ranjau itu nantinya akan menggunakan kapal khusus pendeteksi ranjau yang didatangkan dari Surabaya, termasuk tim penyelam yang melakukan penanaman TNT untuk meredam ledakan ranjau saat proses pemusnahan.

 

Penulis : Randi
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini