Penghapusan Aset Solusi Terbaik Percepatan Mega Industri

69

Kepala Balai Wilayah Sungai Besar Sulawesi IV, Suparji dalam kunjungannya bersama perwakilan dari Kementrian pertanian, Kementrian Perdagangan dan Perindustrian, serta perwakilan dari Dirjen Tata Ruan

Kepala Balai Wilayah Sungai Besar Sulawesi IV, Suparji dalam kunjungannya bersama perwakilan dari Kementrian pertanian, Kementrian Perdagangan dan Perindustrian, serta perwakilan dari Dirjen Tata Ruang Wilayah, Selasa (28/4/2015) kemarin meminta kepada Bupati Konawe Kery Syaiful Konggoasa untuk segera mengusulkan rencana penghapusan aset kepada kementrian bersangkutan agar kedepan mega industri Konawe bisa segera terealisasi.

“Meski saluran irigasi tersebut tidak ditimbun, ataupun tidak masuk dalam peta rencana pembangunan kawasan mega industri, tetapi asas manfaatnya itukan sudah tidak efektif lagi, sehingga untuk menghindari masalah-masalah yang bisa saja ditimbulkan kedepannya, mending aset tersebut dihapuskan saja. Saya rasa itu akan sangat mudah mengingat proyek mega industri Konawe ini adalah proyek nasional,” kata Surparji.

Hal senada disampaikan perwakilan dari Kementrian Pertanian, Fauzan. Dikatakan Fauzan, dalam rangka mengsukseskan program nawacita nasional pemerintah senantiasa memperhatikan beberapa sektor, termasuk saluran irigasi untuk lahan pertanian, dengan rencana penghapusan aset pemerintah pusat yang nominalnya mencapai Rp.6 miliar yang berada di kawasan mega industri tersebut adalah solusi terbaik.

“Dari beberapa saluran yang ada, sebahagian besarnya diperuntukkan di sektor tambak ikan yang kabarnya saat ini sudah tidak produktif lagi, sedangkan untuk irigasi lahan pertanian itu hanya sedikit saja, selain lahan pertanian yang saat ini masih produktif itu tidak terlalu luas, jadi mungkin usulan dari pak kepala balai itu lebih bagus,” terang Fauzi di hadapan Bupati Konawe.

Selain itu, Fauzi juga memberikan saran jika nantinya irigasi tersebut tidak ditimbun dan malah akan diperbaiki oleh investor dan pemerintah, dirinya menyarankan agar lahan pertanian yang ada untuk mengesernya ke areal yang lebih aman dari gangguan pembangunan mega industri.

Terkait saran tersebut, Bupati Kery Syaiful Konggoasa langsung meminta kepada SKPD yang terkait untuk segera mengurus semua dokumen yang dibutuhkan agar pembanguna kawasan mega industr bisa dilaksanakan tanpa kendala.(Restu)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini