Pergantian Tahun, Merayakan Apa?

107
Andi Syahrir
Andi Syahrir

Begitu bersukacitanya orang-orang menyambut pergantian tahun. Terlepas apapun preferensi sejarah dan kebudayaan yang Anda ikuti ataupun keyakinan yang Anda anut, mari sejenak menakar apa sesungguhnya yang dirayakan dalam pergantian tahun.

Jika alasannya adalah merayakan sebuah kemenangan, keberhasilan, pencapaian positif, bukankah pergantian tahun adalah penanda dimulainya kembali babak baru perjuangan? Tangga pertama untuk kembali berkeringat, berdarah-darah, berlelah-lelah mempertahankan pencapaian atau untuk naik ke level berikutnya.

Jika alasannya adalah melecut semangat atas kegagalan dan kekalahan, maka perayaan justru akan bermakna sebagai upaya melupakannya –jika tidak dikatakan sebagai cara melarikan diri. Kekalahan dan kegagalan tidak untuk dilupakan apalagi melarikan diri darinya. Kegagalan harus dipelajari.

Apalagi jika alasannya hanya sekadar latah, tersebab orang-orang ramai melakukannya. Apa pentingnya merayakan sesuatu yang bukan apa-apa?

Jika tidak ada alasan mendasar, bahkan bakar-bakar ayam di rumah dengan niat merayakannya, adalah hal yang sia-sia. Apalagi menghabiskan malam itu dengan berjejalan memacetkan jalan, mabuk-mabukan, pesta narkoba, dan segala maksiat yang menyertainya.

Hal paling rasional barangkali adalah merayakan betapa panjangnya hari libur. Keluarga yang berjauhan bisa berkumpul. Mereka yang sibuk bisa sejenak menemani orang-orang terkasihnya. Mari merayakan libur panjang. Perayaan tahun baru? Apa itu? ***

 

Oleh : Andi Syahrir
Penulis merupakan alumni UHO & pemerhati sosial

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini