Peringati Hari Santri Nasional, Ini Pesan Kepala Kemenag Konsel

199
Peringati Hari Santri Nasional, Ini Pesan Kepala Kemenag Konsel
HARI SANTRI - Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Konsel Adnan Saufi saat membacakan sambutan dalam upacara peringatan Hari Santri nasional di halaman kantor Kemenag setempat, Senin (23/10/2017). (ERIK ARI PRABOWO/ZONASULTRA.COM)

Peringati Hari Santri Nasional, Ini Pesan Kepala Kemenag Konsel HARI SANTRI – Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Konsel Adnan Saufi saat membacakan sambutan dalam upacara peringatan Hari Santri nasional di halaman kantor Kemenag setempat, Senin (23/10/2017). (ERIK ARI PRABOWO/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, ANDOOLO – Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar upacara peringatan Hari Santri Nasional di halaman kantor Kemenag setempat, Senin (23/10/2017).

Kepala Kantor Kemenag Konsel Adnan Saufi mengatakan, hari ini merupakan tahun ketiga keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) dan seluruh rakyat Indonesia memperingati Hari Santri. Sesuai Keputusan Presiden RI Nomor 22 tahun 2015 yang bertepatan dengan 9 Muharram 1437 H.

BACA JUGA :  Hakim Perempuan di PN Andoolo Ungkap Keresahan, dari Minim Fasilitas hingga Rentan Intervensi

“Ini merupakan bukti pengakuan negara atas jasa para ulama dan santri dalam perjuangan merebut, mengawal, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan,” kata Adnan dalam sambutanya.

Lebih lanjut Adnan menjelaskan bahwa kiprah santri telah teruji dalam mengokohkan pilar-pilar NKRI berdasarkan Pancasila yang bersendikan Bhineka Tunggal Ika.

“Kaum santri berdiri di garda depan menghadapi ideologi komunisme, pada tahun 1983 hingga 1984 kaum santri memelopori penerimaan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan berbangsa-bernegara dan menyatakan bahwa NKRI sudah final sebagai konsensus nasional (mu’ahadah wathaniyyah),” tambahnya.

BACA JUGA :  Hakim Perempuan di PN Andoolo Ungkap Keresahan, dari Minim Fasilitas hingga Rentan Intervensi

Dia juga menyampaikan momentum Hari Santri perlu ditransformasikan menjadi gerakan penguatan paham kebangsaan yang bersintetis dengan keagamaan. Perlu digelorakan di tengah arus ideologi fundamentalisme agama yang mempertentangkan Islam dan nasionalisme. “Spirit nasionalisme bagian dari iman,” tegas Adnan.

Ia berharap santri di zaman modernisasi saat ini dapat memperalat teknologi informasi sebagai media dakwah dan sarana menyebarkan kebaikan dan kemaslahatan, serta mereduksi penggunaanya yang tidak sejalan dengan upaya untuk menjaga agama. (B)

 

Reporter: Erik Ari Prabowo
Editor: Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini