Pesona Permandian Baaluwu di Buton

614
Permandian Baaluwu
Permandian Baaluwu

Permandian Baaluwu Permandian Baaluwu

 

ZONASULTRA.COM, PASARWAJO – Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki banyak objek wisata yang menyimpan pesona terpendam. Salah satunya Permandian Baaluwu.

Permandian ini terbilang unik karena berada di tengah-tengah Desa Matanauwe, Kecamatan Siotapina. Karena letaknya tersebut, permandian ini diberi nama Baaluwu.

Permandian Baaluwu berbentuk seperti kolam renang besar dengan ketinggian air sebatas dada orang dewasa. Di samping kolam besar tersebut, terdapat juga kolam kecil khusus untuk anak-anak yang ingin mandi.

Air permandian ini berwarna kehijauan dan terasa menyegarkan. Warga setempat sering memanfaatkan air di permandian ini untuk mencuci dan juga mandi.

BACA JUGA :  Tenunan Khas Daerah Sultra Tampil di Ajang Indonesia Fashion Week 2024

Permandian ini memiliki banyak mata air yang mengalir dari lobang batu. Dahulu, permandian ini dikelilingi batu gunung di sekitar kolam permandian, namun kini sudah dibeton.

Namun ada bagian mata air yang pengunjung dilarang berenang karena mata air tersebut dimanfaatkan untuk air minum dan kebutuhan memasak.

Dari Pasarwajo, ibu kota Kabupaten Buton, Permandian Baaluwu dapat ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Arif (35), salah seorang warga setempat mengatakan permandian ini sudah lama dimanfaatkan warga desa.

BACA JUGA :  Tenunan Khas Daerah Sultra Tampil di Ajang Indonesia Fashion Week 2024

Permandian tersebut tidak saja digunakan warga desa, beberapa pengunjung dari luar desa juga datang memanfaatkan permandian tersebut.

“Permandian ini bagus sekali. Kadang kami datang dari kampung lain untuk rekreasi dan mandi-mandi di sini. Airnya dingin dan segar, kami menikmatinya,” kata Hendra, seorang pengunjung ditemui Minggu (10/12/2017).

Nah, bagi Anda yang ingin melakukan perjalanan ke Pulau Buton, jangan lupa menikmati Permandian Baaluwu yang unik dan menyegarkan. (B)

 

Reporter: Nanang Suparman
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini