ZONASULTRA.COM, BURANGA – Pelaksana jabatan (Pj) Bupati Buton Utara (Butur) Sulawesi Tenggara (Sultra), Saemu Alwi, memastikan dirinya netral pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Desember mendatang. Bahkan, sikap netral itu ditekankan juga kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup pemerintahannya.
“Saya pasti netral, begitu juga dengan PNS, kalau ada yang terbukti bermain-main, saya akan tindaki,” tegas Saemu Alwi ditemui di ruang kerjanya, Kamis (9/7/2015).
Pernyataan yang dilontarkan mantan Asisten III Setda Provinsi Sultra tersebut, sekaligus menjawab isu yang beredar di masyarakat jika dirinya adalah utusan yang didesain untuk memenangkan salah satu calon yang bakal bertarung memperebutkan kursi orang nomor satu di Butur. Hal inilah yang membuat sebagian masyarakat meragukan kenetralannya.
“Itu isu sepihak dan tidak benar. Bagaimana mungkin saya keluarkan surat edaran agar PNS netral, malah saya juga yang langgar. Itu kan hal yang bertentangan dan tidak masuk akal,” tegasnya.
Menurutnya, meskipun dirinya diutus dan dilantik oleh Gubernur Sultra, Nur Alam yang juga merupakan ketua salah satu partai yang akan mengusung kadernya pada pilkada nanti, namun dirinya menegaskan jika keberadaannya di Butur adalah untuk menjalankan roda pemerintahan selama bupati dan wakil bupati definitif belum dilantik. Kapasitas Nur Alam saat melantiknya pun bukan sebagai ketua partai, melainkan sebagai pemimpin Sultra.
Masyarakat, lanjutnya, harus bisa membedakan mana yang murni politik dan mana pemerintahan, sehingga urusan pemerintahan dan urusan politik tidak dicampur adukkan. “Jangan campur adukkan urusan politik dengan pemerintahan. Tolong pisahkan kedua unsur ini,” ujarnya.
Saat mengemban amanah sebagai Pj Bupati Butur, Saemu mengaku hanya ingin sukses menjalankan tugas yang dipercayakan kepadanya. ” Saya niat dari hati, hanya ingin sukses sampai selesai massa tugas saya,” katanya.
