Piloting Gerakan Literasi Sekolah, SMAN 1 Kendari Gantikan Apel Pagi dengan Membaca

303
Piloting Gerakan Literasi Sekolah, SMAN 1 Kendari Gantikan Apel Pagi dengan Membaca
SMAN 1 - Sebagai salah satu sekolah yang ditunjuk untuk menjalankan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) , SMAN 1 Kendari mengganti waktu apel pagi siswa dengan mempersilahkan para siswa membaca buku. (Sri Rahayu/ZONASULTRA.COM)

Piloting Gerakan Literasi Sekolah, SMAN 1 Kendari Gantikan Apel Pagi dengan Membaca

SMAN 1 – Sebagai salah satu sekolah yang ditunjuk untuk menjalankan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) , SMAN 1 Kendari mengganti waktu apel pagi siswa dengan mempersilahkan para siswa membaca buku. (Sri Rahayu/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sebagai salah satu sekolah yang ditunjuk untuk menjalankan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) , SMAN 1 Kendari mengganti waktu apel pagi siswa dengan mempersilahkan para siswa membaca buku.

Kepala SMAN 1 Kendari, Muh. Ali saat ditemui di sekolahnya, Senin (5/12/2016) mengungkapkan, waktu membaca yang diberikan kepada siswa yakni selama 15-20 menit sebelum pelajaran dimulai.

“Jadi yang tadinya apel pagi diganti dengan membaca buku selama 15-20 menit, sudah termasuk dengan presentase apa yang mereka baca. Jadi nantinya akan kami panggil 1 putra dan 1 putri untuk membacakan hasil bacaanya di depan teman-temannya,” kata Ali.

Selain itu, Ali juga mengaharapkan di setiap sudut-sudut kelas nantinya ada perpustakaan kecil, serta menghimbau para siswa agar membawa buku-buku apa saja yang non pelajaran untuk mengisi perpustakaan sehingga siswa nantinya bisa senang membaca buku-buku tersebut karena yang mereka bawa adalah buku-buku yang mereka senangi.

Ali menambahkan, dengan adanya perpustakaan kecil ini, maka para siswa akan cenderung lebih betah di dalam kelas pada saat istirahat, untuk menghabiskan waktu dengan membaca buku, terlebih lagi di waktu-waktu ulangan semester seperti saat ini.

“kini kami tengah mengusulkan pengadaan buku, yang untuk saat ini tengah dalam proses pencetakan. serta juga buku-buku ciptaan siswa seperti cerpen-cerpen terbaik yang akan dibukukan dan diperbanyak,” kata Ali

Ali menambahkan, budaya GLS bukan hanya untuk para siswa saja, melainkan para guru juga menerapkan GLS ini untuk memperluas wawasannya. Sebab, dengan adanya GLS ini referensi para siswa bertambah dan cenderung akan lebih kritis.

“Makanya juga saya sampaikan supaya siswa itu hebat, teman-teman guru juga harus membenahi dirinya salah satunya dengan banyak membaca, karena kalau gurunya tidak bayak membaca juga maka wawasannya kan kurang,” kata Ali.

Untuk diketahui, GLS ini merupakan salah satu program upaya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia untuk meningkatkan minat baca siswa. Di Sultra sendri, sekolah yang ditunjuk sebagai piloting ada dua, yakni SMAN 1 Kendari dan SMAN 4 Kendari. (A)

 

Reporter: Sri Rahayu
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini