PLN Siap Mendukung Penuh Investasi di Sultra

400
PLN Siap Mendukung Penuh Investasi di Sultra
PT PLN - General Manager PT PLN Wilayah Sulselrabar Bob Saril (ke lima dari kiri) saat berfoto bersama Ketua DPRD Sultra Abdulrahman Saleh (keempat dari kanan), Bupati Konawe Utara (Konut) Ruksamin (kedua dari kiri), Wali Kota Baubau AS Tamrin (ketiga dari kiri), Asisten I Pemrov Sultra Sarifuddin Safaa (keempat dari kiri) bersama Rektor UHO Muhannad Zamrun (ketiga dari kanan), Rektor UMK Muhammad Nur (kedua dari kanan), Kamis (14/12/2017). (ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM)


PLN Siap Mendukung Penuh Investasi di Sultra PT PLN – General Manager PT PLN Wilayah Sulselrabar Bob Saril (ke lima dari kiri) saat berfoto bersama Ketua DPRD Sultra Abdulrahman Saleh (keempat dari kanan), Bupati Konawe Utara (Konut) Ruksamin (kedua dari kiri), Wali Kota Baubau AS Tamrin (ketiga dari kiri), Asisten I Pemrov Sultra Sarifuddin Safaa (keempat dari kiri) bersama Rektor UHO Muhannad Zamrun (ketiga dari kanan), Rektor UMK Muhammad Nur (kedua dari kanan), Kamis (14/12/2017). (ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Komitmen PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus berjalan baik seiring dengan peningkatan kapasitas daya di setiap wilayah kerjanya. Salah satunya PT PLN wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar) yang terus menggenjot peningkatan daya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, bahkan investor.

Belum lama ini di Hotel Clarion Kendari, PT PLN Wilayah Sulselrabar menggelar diskusi forum PLN Investment bersama jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) beserta investor membuktikan jika kesiapan PT PLN untuk mejawab kebutuhan investor dapat terjawab.

General Manager (GM) PT PLN wilayah Sulselrabar Bob Saril mengatakan, iklim investasi di Bumi Anoa memiliki prospek yang sangat baik ke depannya. Sehingga penyediaan daya listrik menjadi salah satu kebutuhan utama untuk menjalankan sebuah perusahaan besar di Sultra. Dengan daya yang tersedia saat ini, Bob Syahril yakin sanggup memberikan pelayanan maksimal kepada investor.

“Investor kalau masuk pasti tanya dulu ketersedian listrik bagaiamana? Sanggup tidak? Nah saya nyatakan bahwa kita sanggup akan itu,” ungkap Bob Saril.

Menurutnya, selama ini banyak paradigma investor dan masyarakat menganggap bahwa PLN di Sultra mengalami permasalahan karena alasan tertentu. Padahal kenyataannya tidak. Sehingga melalui pertemuan diskusi tersebut semua kesalahpahaman dapat diselesaikan dengan baik.

Tahun 2025 pihaknya menargetkan ketersedian daya listrik di Sultra mencapai 750 megawatt (MW) dan saat ini yang tersedia sudah sekitar 120 MW. Ada beberapa proyek on going untuk penambahan daya listrik yakni dari PLTA Lasolo, Konawe Utara (Konut) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Independent Power Producer (IPP) Kendari-3 berkapasitas 2X50 MW.

Untuk mempercepat ketersediaan listrik yang lebih memadai lagi, salah satu langkah yang saat ini dikerjakan PLN adalah penarikan jaringan listrik atau interkoneski dari Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Kolaka Utara (Kolut). Sejumlah pengerjaan jaringan di beberapa titik sudah mencapai 80 persen. Bob menambahkan proyek penarikan jaringan tersebut akan rampung pada tahun 2018.

Manager Niaga PT PLN Wilayah Sulselrabar A Aris Suwardiyanto
A Aris Suwardiyanto

Pertemuan ini juga memberikan pencerahan bagi para investor terkait regulasi atau aturan yang berlaku di Provinsi Sultra, sehingga saat melakukan pengerjaan tidak bertabrakan dengan aturan. Sebab, selama ini salah satu faktor penghambat investasi adalah regulasi yang tidak memadai.

Tujuan utama forum diskusi PLN Invesment ini adalah menyatukan persepsi antara PLN, Pemprov Sultra dan investor dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan ketersedian listrik. Sehingga dalam mewujudkannya semua pihak harus memiliki satu visi dan misi.

Ketua DPRD Provinsi Sultra Abdulrahman Saleh yang turut hadir menyatakan, persoalan regulasi, legislatif siap akan itu. Apalagi listrik merupakan kebutuhan vital masyarakat. Tinggal bagaimana saja komitmen dari investor yang serius berinvestasi di Bumi Anoa. Sebab baginya, dengan meningkatnya investor maka akan meningkatkan pula perekonomian di Sultra sebagai cita-cita pemerintah adanya pemertaan kesejahteraan di masyarakat.

“PLN siap, investor siap, kami bersama eksekutif juga siap memberikan peluang jika memang itu memberikan kemaslahatan bagi masyarakat,” ujarnya.

Manager Niaga PT PLN Wilayah Sulselrabar A Aris Suwardiyanto menambahkan, melalui pertemuan ini sebenarnya pihaknya ingin menantang investor untuk langsung MoU dengan PT PLN dalam mengembangkan investasinya di Sultra. Artinya, tantangan tersebut bukan semata-mata mengejar provit tapi bagaimana menyakinkan bahwa PLN tidak bermain-main dalam memberikan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk investor.

Aris menilai banyak keuntungan jika investor masuk di Sultra. Salah satunya, membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga angka pengangguran dapat berkurang.

Manager PT PLN Area Kendari M Eryan Saputra juga menegaskan jika tidak usah ragu untuk berinvestasi di Sultra. Sebab saat ini pihaknya juga tengah mempersiapkan daya tambahan sekitar 30-50 MW di tahun 2017 dari sejumlah pembangkit listrik yang ada di Sultra, misalnya PLTU Nii Tanasa yang sudah diresmikan beberapa waktu lalu.

Tim Marketing PT PLN Area Kendari
Tim Marketing PT PLN Area Kendari

 

Apalagi saat ini PLN bersama pemerintah pusat berusaha mewujudkan program Presiden Joko Widodo 35.000 MW dan ditargetkan 2018 seluruh wilayah desa di Indonesia teraliri listrik. Secara umum 85 persen desa di Sultra sudah teraliri listrik dan ditargetkan 15 persen sisanya akan dipenuhi tahun 2018 mendatang.

“Oleh karena itu, kami siap mendukung pertumbuhan perekonomian di Sultra, agar wilayah ini lebih maju dan menjadi salah satu daerah terkemuka di Indonesia Timur,” tuturnya.

Agar penyaluran dapat terjangkau ke seluruh wilayah yang ada area kerja PLN Kendari, pihaknya saat ini tengah memperkuat jaringan kabel. Sebab percuma saja jika cadangan daya yang banyak, namun jaringan kabel tidak memadai atapun dalam kondisi yang kurang baik.

“Saat ini kami gencar-gencarnya memperbaiki sejumlah sistem jaringan untuk menghadapi penambahan daya ini. Kami juga sudah menyiapkan dua gardu induk di Ranomeeto dan Unaaha,” ujarnya.

Saat ini PLN Area Kendari dalam kondisi surplus sekitar 7 sampai 10 MW per hari. Kemudian kebutuhan rata-rata listrik masyarakat Kota Kendari dalam kondisi beban puncak 72- 86 MW.

“Insyaallah gak ada pemadaman, kalau pun ada pemadaman itu ada pekerjaan perawatan kabel dan memperkuat jaringan ketika mesin datang jaringan PLN sudah kuat, sehingga permintaan pelanggan dapat dipenuhi,” tuturnya. (Adv)

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini