PNS di Muna Mengaku Dirampok, Rp 185 Juta Raib

230
PNS di Muna Mengaku Dirampok, Rp 185 Juta Raib
DUGAAN PERAMPOKAN - Sukyati Suharta saat mendapatkan perawatan medis di ruang UGD RSUD Kabupaten Muna, Rabu (2/8/2017). (Kasman/ZONASULTRA.COM)

PNS di Muna Mengaku Dirampok, Rp 185 Juta Raib DUGAAN PERAMPOKAN – Sukyati Suharta saat mendapatkan perawatan medis di ruang UGD RSUD Kabupaten Muna, Rabu (2/8/2017). (Kasman/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM,KENDARI– Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Muna Sukyati Suharta (37), mengaku dirampok oleh dua pengendara motor. Para perampok membawa lari uang senilai Rp. 185 juta, padahal rencananya Sayukti akan menyetor uang tersebut ke Bank.

Kepada polisi Sukyati mengatakan pada Rabu (2/8/2017) sekitar pukul 14.00 wita, saat Sayukti melintas di kawasan Jalan Husni Tamrin Kelurahan Wamponiki Kecamatan Katobu, dalam perjalananya ke Bank, dua motor membuntutinya. Tidak lama kemudian, keduanya mencegat dan memaksa membuka pintu mobil yang dikemudikannya. Belum sempat berkata apa-apa, satu dari pengendara memukul Sukyati di bagian perut sehingga membuatnya tidak berdaya.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

“Saya kaget tiba-tiba saya langsung dihadang mereka memaksa membuka pintu mobil. Saya langsung dipukul dan uang saya di ambil perampok itu sebesar,” ujar Sukyanti.

Perempuan malang ini tidak mengenali ciri-ciri dari pelaku karena wajahnya tertutup helmet. Namun demikian, Sukyanti sempat melihat nomor polisi yang dikendarai pelaku.

“Saya sempat lihat satu itu motor RX King warna hitam, DT 3341 FE, dan satu lagi yang sempat saya lihat DT-nya 1135,” jelas Sukyanti.

Sementara itu, Kapolres Muna, AKBP Agung Ramos Paretongan Sinaga yang dikonfirmasi menyatakan masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini. Polisi berpangkat dua bunga ini belum memastikan jika kejadian itu benar-benar perampokan.

BACA JUGA :  Usai Mabuk-mabukan, Polisi Ini Main Pistol Lalu Tembak Pacar Sendiri

“Laorannya sudah ada. Kita juga sudah meminta keterangan terhadap korban. Namun, jawabannya tidak konsisten, berubah-ubah,” kata Agung saat dikonfirmasi Kamis (3/8/2017). Lanjut dia, warga di lokasi kejadian yang disebut korban juga tidak ada yang melihat kejadian seperti yang dijelaskan korban. Bahkan, warga sekitar tidak mendengar adanya suara teriakan minta tolong.

“Kita juga sudah mencoba memintai korban membuat keterangan tertulis. Tapi korban menolak. Ya mungkin dia masih shock,” jelas Agung. (B)

 

Reporter: Lukman Budianto
Editor: Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini