ZONASULTRA.COM, KENDARI – Tim penyidik Subdit IV Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) tengah menyelidiki temuan sebuah kontainer yang diduga berisi limbah medis berbahaya di Baubau.
Kontainer itu ditemukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Baubau, pada Senin (10/12/2018) lalu. Kontainer itu kini telah dipasangi garis polisi dan diduga merupakan milik perusahaan jasa pengelolaan limbah medis PT Mitra Tata Lingkungan Baru yang mengangkut limbah medis Rumah Sakit (RS) Siloam Baubau.
Kasubbid Penmas Polda Sultra Kompol Agus Mulyadi mengatakan penyidik masih melakukan klarifikasi terhadap berbagai pihak termasuk RS Siloam Baubau dan perusahaan pengangkut. Bila ada bukti-bukti pelanggaran maka akan diproses lebih lanjut.
“Tim penyidik Polda sudah turun ke lokasi, dan masih menunggu pihak perusahaan transporter limbah medis itu untuk membawa dokumen, untuk melihat legalitasnya dan lain sebagainya,” ujar Agus, di Polda Sultra, Senin (17/12/2018).
(Berita Terkait : Peti Kemas Berisi Limbah Medis Ditemukan di TPA Baubau)
Informasi sementara, isi kontainer itu tidak akan dibuang di TPA namun hanya dititip karena kontainernya belum penuh sehingga perlu dititip di lokasi khusus. Setelah penuh isi kontainer itu rencananya akan dibawa ke lokasi pemusnaan limbah medis di Jawa Barat.
Namun demikian kata Agus, terkait apakah benar kontainer itu hanya dititip masih dalam penyelidikan. Olehnya penyidik masih harus melakukan pemeriksaan dokumen.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan hidup Kota Baubau, Sumarto Lanae menjelaskan berdasarkan informasi yang dihimpunnya, kontainer tersebut berisikan limbah medis dari Rumah Sakit Siloam Cabang Buton. Mereka hanya menitip kontainer tersebut sambil menunggu untuk diberangkatkan ke tempat pembuangan limbah medis.
“Kalau keberadaan limbahnya itu saya tidak tau persis. Saya hanya dapat informasi dari staf saya, bahwa mereka hanya titip sementara di TPA tersebut,” ungkapnya saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (13/2/2018).
Namun demikian, PT Mitra Tata Lingkungan Baru belum dapat dikonfimasi terkait persoalan tersebut. (B)
