Prostitusi di Hotel Sulit Dicegat

98
Prostitusi di Hotel Sulit Dicegat
BAHAS PROSTITUSI- Pemerintah kota (pemkot) Kendari menggelar pertemuan dengan para manager hotel se-Kota Kendari di Kantor Walikota, Selasa (19/1/2016). Dalam pertemuan itu dibahas penanganan praktik prostitusi yang melibatkan perhotelan. (Muhamad Taslim Dalma/ZONASULTRA.COM)
Prostitusi di Hotel Sulit Dicegat
BAHAS PROSTITUSI- Pemerintah kota (pemkot) Kendari menggelar pertemuan dengan para manager hotel se-Kota Kendari di Kantor Walikota, Selasa (19/1/2016). Dalam pertemuan itu dibahas penanganan praktik prostitusi yang melibatkan perhotelan. (Muhamad Taslim Dalma/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI– Hotel tak jarang menjadi salah satu tempat menginap dan berlangsungnya praktik prostitusi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Olehnya untuk penanganan praktik prostitusi itu, pemerintah kota (pemkot) menggelar pertemuan dengan para manager hotel se-Kota Kendari di Kantor Walikota, Selasa (19/1/2016).

Wakil Walikota Kendari Musadar Mappasomba mengatakan, lewat pertemuan itu para manager hotel berkomitmen agar semaksimal mungkin mengatasi praktek prostitusi di kamar hotel. Namun demikian ada banyak kendala, termasuk teknologi yang digunakan pelaku prostitusi online yang sulit terdeteksi.

“Bisa juga dengan pengoptimalan kamera CCTV, namun hal itu juga terbatas karena dalam kamar tidak mungkin dipasangi CCTV. Olehnya diharapkan dalam kamar hotel ada semacam tulisan yang melarang hubungan prostitusi,” kata Musadar Usai memimpin pertemuan itu.

Prostitusi adalah penyakit masyarakat yang penanganannya tidak cukup satu elemen dan tidak akan optimal hasilnya kalau hanya pemerintah. Olehnya kata Musadar, dalam waktu dekat ini akan dikumpulkan tokoh-tokoh agama untuk membahas penanganan masalah prostitusi.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kendari Hendra Sukarno mengatakan, upaya pencegahan pratek prostitusi sangat sulit karena Hotel hanyalah penyedia jasa. Pengunjung tidak diketahui tujuannya sebenarnya untuk menginap karena isian formulir pemesanan kamar yang tidak terlalu mendetail.

“Kami juga tidak bisa memonitor di dalam kamar mereka ketika mereka memesan wanita-wanita itu secara online. Selain itu isi percakapan di HP mereka tentang prostitusi juga tidak mungkin dideteksi,” ujar Hendra.

 

Penulis : Muhammad Taslim Dalam
Editor : Rustam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini