Ramadhan, Kendari Justru Catat Inflasi Rendah

56

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra), tingkat inflasi di Kota Kendari pada Juni tercatat sebesar 0,28 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 115,67. 

Kepala BPS Sultra Adi Nugroho mengatakan, tingkat inflasi di Kota Kendari pada Juni tahun ini terbilang tidak biasa jika dibandingkan dengan inflasi yang terjadi pada bulan yang sama empat tahun terakhir. Pada Juni 2011 ibukota Provinsi Sultra ini mencatat inflasi 0,76 persen, lalu pada Juni 2012 menurun menjadi 0,66 persen. Selanjutnya pada Juni 2013 kembali naik di angka 1,10 persen dan kembali mengalami penurunan pada Juni 2014 sebesar 0,98 persen. Juni 2015, inflasi yang dicatat Kendari sangat mengejutkan karena berada di level yang cukup rendah, apalagi di tengah bulan puasa dimana biasanya tingkat inflasi cukup tinggi.

“Inflasi Juni tahun ini memang sedikit mengejutkan karena baru pertama kali terjadi selama lima tahun terakhir. Ditambah, Juni tahun-tahun sebelumnya kita tidak menghadapi Ramadhan, sekarang kita menghadapi Ramadhan namun justru inflasinya rendah, bahkan lebih rendah dari inflasi nasional sebesar 0,54 persen,” terang Adi saat merilis data resmi statistik di kantor BPS Sultra, Jalan Boulevard Kendari, Rabu (1/7/2015).

Dikatakan Adi, ada dua kemungkinan penyebab inflasi Juni rendah, yaitu keberhasilan pemerintah daerah menekan tingkat inflasi dalam menghadapi Ramadhan dan perilaku konsumsi masyarakat yang mulai berubah. Namun menurut Adi, hal ini tidak lantas membuat para pihak terkait terlena, karena bisa saja inflasi tersebut terakumulasi pada Juli nanti.

Adapun komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah cakalang, telur ayam ras, angkutan udara, terong panjang, bayam, laptop/notebook, cabai merah, layang, celana jeans pria dan bawang merah.

Sementara itu, ada beberapa komoditi yang menyumbang deflasi terbesar seperti kembung, beras, jantung pisang, kacang panjang, kangkung, tomat buah, tomat sayur, apel dan sawi hijau.

Dari 11 kota di Pulau Sulawesi, semua kota tercatat inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Baubau (Sulawesi Tenggara) 1,13 persen dengan IHK 123,88 dan inflasi terendah tercatat di Kota Palu (Sulawesi Tengah) 0,03 persen dengan IHK 120,46.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini