Rektor USN Diundang PWI Pusat Berbagi Kisah Sukses Bangun Kampus USN

88
PWI dan USN Kerjasama Dirikan Sekolah Jurnalistik Pertama di Sultra
SEKOLAH JURNALISTIK:Rektor USN Kolaka, Azhari berdiskusi terkait rencana pendirian Sekolah Tinggi Jurnalistik Indonesia, dengan pengurus PWI Pusat di Jakarta Pusat, Selasa (2/2/2016). Abdul Saban/ZONASULTRA.COM
PWI dan USN Kerjasama Dirikan Sekolah Jurnalistik Pertama di Sultra
SEKOLAH JURNALISTIK:Rektor USN Kolaka, Azhari berdiskusi terkait rencana pendirian Sekolah Tinggi Jurnalistik Indonesia, dengan pengurus PWI Pusat di Jakarta Pusat, Selasa (2/2/2016). Abdul Saban/ZONASULTRA.COM

 

ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Keberhasilannya membangun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) STKIP menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang kini berubah nama menjadi Universitas Negeri Sembilan Belas November (USN) Kolaka, membuat Azhari menjadi sosok tokoh yang diperhitungkan oleh pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pusat.

Hal itu dibuktikan saat Azhari yang kini menjadi rektor USN Kolaka itu menghadiri undangan pengurus PWI Pusat di Jakarta untuk mendiskusikan kiat-kiat membangun PTS menjadi PTN dalam waktu yang relatif singkat.

Azhari yang didampingi ketua PWI Kabupaten Kolaka, Armin Arsyad, bertandang ke kantor Dewan Pers di Jakarta khusus untuk mendiskusikan pendirian Sekolah Tinggi Jurnalistik Indonesia (STJI) yang kini tengah digagas oleh PWI.

Ketua Bidang Pendidikan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Marah Sakti Siregar yang ditemani beberapa orang pengurus PWI Pusat mengungkapkan keinginan mereka untuk membuka jurusan jurnalistik pertama di Indonesia, apalagi SJI sudah ‎berdiri pada 13 daerah di Indonesia.

“Kami akan membuat sekolah tinggi berciri khas Jurnalistik di Indonesia. Saat ini proses pengurusannya sementara berjalan,” kata Marah Sakti, Selasa (2/2/2016).

Mantan redaktur investigasi di Majalah Tempo ini mengungkapkan, sebenarnya ketua umum PWI Pusat Margiono ingin sekali bertemu dengan Azhari membicarakan pendirian sekolah tinggi, hanya karena keterlambatan jadwal yang ditentukan dan banyak urusan, terutama menghada‎pi Hari Pers Nasional (HPN) di Nusa Tenggara Barat tanggal (9/2/2016), terpaksa keduanya tidak bisa dipertemukan.

Sementara itu Azhari mengungkapkan, dirinya datang memenuhi undangan PWI ‎Pusat meski mengalami keterlambatan karena harus menghadiri terlebih dahulu penutupan Rapat Kerja nasional di Serpong, karena melihat semangat dan niat baik pengurus PWI dalam memajukan dunia jurnalistik di Indonesia.

“Saya tertarik membicarakan ini karena memiliki kekhususan, apalagi jurnalistik merupakan pasar PWI sendiri dan tidak memiliki saingan dalam membuat program study seperti universitas saat ini,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Azhari menceritakan bagaimana dirinya mampu membawa Sekolah Tinggi Kejuruan dan Ilmu Pendidikan (STIKIP) ‎menjadi Universitas dalam waktu enam bulan, dengan hanya bermodal Rp 200 juta dan staf dua orang. Begitupun dalam waktu 9 bulan lebih menjadikan USN menjadi Universitas negeri pada tahun 2014.

Setelah mendengar kisah sukses Azhari itu, PWI Pusat memutuskan untuk membuka program studi komunikasi jurnalistik dan manajemen jurnalistik di Jakarta, dimana pendaftarannya dimulai dalam tahun ajaran 2016/2017 mendatang.

Berita ini diturunkan sebagai klarifikasi atas kesalahan penulisan pada berita terbitan sebelumnya tentang keputusan PWI Pusat untuk membuka program studi ilmu jurnalistik di USN Kolaka.

Menurut Azhari, pihaknya tidak dapat membuat kerja sama dengan PWI terkait hal itu, dikarenakan status USN sebagai PTN, dimana setiap pengurusan pembukaan program studi baru harus melalui izin Kementrian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti).

 

Penulis : Abdul Saban
Editor  : Rustam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini