Rektor USN Minta DPR RI Telusuri Pengerjaan Jalan Protokol di Kolaka

86
Rektor USN Minta DPR RI Telusuri Pengerjaan Jalan Protokol di Kolaka
DIALOG TERBUKA - Rektor USN Kolaka, Azhari membuka dialog publik pada program BPK Goes to Campus di Auditorium USN Kolaka, Senin (28/11/2016). Dalam kesempatan itu, Azhari meminta agar DPR RI menelusuri penyebab proyek pembangunan jalan protokol di Kolaka itu bermasalah. (Abdul Saban/ZONASULTRA.COM)
Rektor USN Minta DPR RI Telusuri Pengerjaan Jalan Protokol di Kolaka
DIALOG TERBUKA – Rektor USN Kolaka, Azhari membuka dialog publik pada program BPK Goes to Campus di Auditorium USN Kolaka, Senin (28/11/2016). Dalam kesempatan itu, Azhari meminta agar DPR RI menelusuri penyebab proyek pembangunan jalan protokol di Kolaka itu bermasalah. (Abdul Saban/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Rektor Universitas Negeri Sembilanbelas November (USN) Kolaka, Azhari meminta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menelusuri penyebab  pengerjaan proyek jalan protokol di Kolaka sehingga bermasalah.

Permintaan Azhari itu disampikan kepada anggota Komisi XI DPR RI Haerul Saleh dan Ketua BPK RI, Harry Azhar Azis dalam dialog terbuka dengan mahasiswa pada program BPK Goes to Campus di auditorium USN Kolaka, Senin (28/11/2016).

Menurut Azhari, pengerjaan poros jalan protokol mulai dari kilo meter dua hingga kilo meter 12 di Kolaka itu terkesan amburadul. Sebab, sejak dikerjakan awal tahun ini, hingga di penghujung akhir tahun 2016, proyek itu masih terbengkalai. Bahkan menimbulkan kubangan di tengah jalan. Padahal proyek itu menelan biaya hingga Rp 30 miliar melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2016.

“Kasihan warga Kolaka. Kita yang dulunya bisa hidup udara segar karena banyak pohon di pinggir jalan. Sekarang, karena kita juga mau jalan itu diperlebar, sampai-sampai semua pohon itu ditebang. Tapi yang ada bukannya jalan mulus, malah banyak debu dan kubangan,” ujar Azhari.

Kepada Aco, sapaan akrab Haerul Saleh, Azhari meminta agar DPR RI mengevaluasi pihak pelaksana proyek jalan itu. “Haerul Saleh ini kan putra daerah Kolaka. Jadi saya minta masalah ini diprioritaskan. Syukur, kalau anggaran jalan itu  dikucurkan lagi tahun depan. Tapi kalau tidak, yang rugi warga Kolaka,” kata Azhari.

Menanggapi hal itu, Haerul Saleh menegaskan bahwa proyek jalan itu pasti akan selesai dikerjakan, karena sudah dialokasikan dalam APBN 2017. Walau begitu, dia tidak mengetahui pasti berapa anggaran yang dikucurkan untuk proyek jalan itu tahun depan. Menurutnya, amburadulnya proyek itu karena proses lelangnya di Kementrian Pekerjaan Umum bermasalah.

“Masalahnya kemarin itu bukan soal anggaran. Tapi proses lelang yang bermasalah di kementrian,” ujar Haerul Saleh.

Haerul Saleh juga mengkritisi sikap Balai Pekerjaan Umum Wilayah VII Sulawesi di Makassar sebagai institusi yang menangani perencanaan darmawan jalan yang bermasalah itu.

Menurutnya, balai ini terkesan bekerja asal-asalan. Mencari pekerjaan yang mudah, tapi tidak dituntaskan. “Misalnya, pekerjaan jalan poros Kendari Kolaka. Belum selesai mereka siapkan areal jalan, pihak kontraktor sudah memulai pekerjaan yang baru. Akibatnya, banyak pekerjaan yang terbengkelai,” katanya. (A)

 

Reporter: Abdul Saban
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini