Ribuan Masyarakat Konut Hadiri Acara “Buang Sial”

44

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Ribuan masyarakat Kabupaten Konawe Utara (Konut) Sulawesi Tenggara (Sultra) menghadiri acara Mosehe Wonua di Desa Todoloyo Kecamatan Oheo, Konut, Selasa (27/10/2015).

Adat Mosehe Wonua adalah salah satu adat istiadat Suku Tolaki yang dipercaya bisa melepaskan segala kesialan di masa yang akan datang. Acara ini diselenggarakan oleh forum percepatan pemekaran Kabupaten Konawe Utara.

Ketua Panitia Mosehe Wonua, Sudiro yang juga Wakil Ketua DPRD Konut mengatakan, dasar pelaksanaan acara ini berdasarkan ketetapan dari pengurus Lembaga Kerukunan Adat dan Kerajaan Tolaki tahun 2014 lalu.

“Kabupaten Konawe Utara adalah salah satu daerah yang dinobatkan dan ditugaskan untuk melaksanakan upacara Mosehe sebagian dari upacara adat Suku Tolaki yang harus dijunjung tinggi,” kata Sudiro di hadapan ribuan masyarakat yang hadir.

Salah satu tokoh pemekaran Kabupaten Konut ini melanjutkan, Suku Tolaki baik yang mendiami wilayah Konut maupun daerah lainnya di Sultra memiliki kewajiban untuk melaksanakan adat Mosehe.

Tolak bala dalam upacara Mosehe Wonua, kata Sudiro dilakukan karena selama Konut mekar tidak menutup kemungkinan banyak kesalahan yang telah dilakukan.

“Acara Mosehe dapat dijadikan sebagai pemersatu Suku Tolaki, sekaligus konotasi dalam “Mosehe” adalah tolak bala. Mungkin banyak dosa-dosa yang telah kita lakukan pada saat memimpin daerah ini, membangun Konut. Di mana telah keluar dari prinsip-prinsip agama Islam,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Adat Konawe Utara, Hamid Basir menegaskan bahwa upacara adat tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan agenda politik yang akan dihelat di Kabupaten Konut.

“Momentum upacara adat tolaki Mosehe ini, saya mengajak kepada masyarakat untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai adat kita sebagai salah satu khasanah budaya Indonesia,” kata Hamid Basir.

Dikatakan dia, masyarakat adat Tolaki adalah salah satu etnis besar yang ada di wilayah Indonesia. Mulai dari peralatan budaya, sejarah dan politik yang masih tetap lestari hingga saat ini.

“Belum lama ini, pimpinan lembaga adat Provinsi Sulawesi Tenggara mengadakan rapat yang dihadiri seluruh pengurus dan anggota adat se-Sultra membahas persiapan festival keraton dari masyarakat adat se-Asia Tenggara yang akan dihadiri 10 negara yang diadakan di Kota Kendari,” ucapnya.

Dalam upacara adat Suku Tolaki ini dipotong seekor kerbau putih sebagai pertanda menghilangkan bala serta menghapus dosa-dosa yang pernah diperbuat selam delapan tahun Konut mekar.

Selain dihadiri oleh Ketua Forum Percepatan Pemekaran Kabupaten Konut Hamid Basir dan Wakil Ketua DPRD Konut Sudiro, pasangan calon (Paslon) nomor urut 3, Ruksamin-Raup juga hadir dalam acara ini bersama dengan tokoh-tokoh masyarakat Kabupaten Konut.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini