Ricuh, Musdalub Golkar Konawe Batal Dilaksanakan

120
Ricuh, Musdalub Golkar Konawe Batal Dilaksanakan
Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Partai Golongan Karya (Golkar) Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) terpaksa batal dilaksanakan akibat adanya sejumlah kader yang menolak dilaksanakannya musyawarah karena dianggap tidak sesuai AD/ART partai.

Ricuh, Musdalub Golkar Konawe Batal Dilaksanakan RICUH – Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Partai Golongan Karya (Golkar) Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) terpaksa batal dilaksanakan akibat adanya sejumlah kader yang menolak dilaksanakannya musyawarah karena dianggap tidak sesuai AD/ART partai.(Restu Tebara/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Partai Golongan Karya (Golkar) Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) terpaksa batal dilaksanakan akibat adanya sejumlah kader yang menolak dilaksanakannya musyawarah karena dianggap tidak sesuai AD/ART partai.

Ketua Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) Golkar Unaaha, Amin Meronda mengaku kaget lantaran dirinya tiba-tiba saja diganti oleh pelaksana Ketua DPD II Basrim tanpa alasan jelas. Bahkan proses pergantian dirinya bukan dalam musyawarah kecamatan seperti dalam aturan partai, tetapi langsung menunjuk orang lain.

“Seharusnya kalau memang saya akan diganti, maka harus ada alasan, dan kalaupun kesalahan saya di partai dianggap fatal, maka harusnya dilakukan musyawarah luar biasa tingkat kecamatan. Bukan asal main tunjuk saja,” kata Amin sembari menunjukkan SK kepengurusan yang sah, Jumat (19/5/2017)

BACA JUGA :  Cek Fakta: Keliru, Surat Suara Rusak Tak Dapat Diganti Bila Sudah di Bilik Suara

Ia bersama 18 Ketua DPK yang diberhentikan secara sepihak oleh pelaksana ketua, sangat tidak sesuai dengan mekanisme partai. Bahkan ia menduga jika pemberhentian tersebut merupakan akal-akalan Basrim agar niatannya untuk menduduki kursi pimpinan di Golkar Konawe dengan cara aklamasi bisa terwujud.

Ironisnya lagi, beberapa pengurus Golkar tingkat kecamatan yang telah mengantongi SK yang masa berlakunya hingga tahun 2020 mendatang tidak mengetahui adanya Musdalub yang akan dilaksanakan. Setelah ditelusuri, posisi mereka ternyata sudah digantikan dengan orang lain.

“Yang lebih parahnya lagi, beberapa orang yang ditunjuk mengantikan posisi Ketua DPK itu berasal dari partai lain, dan bukan orang yang selama ini bersusah payah membesarkan partai Golkar,” ujarnya

Lelaki yang mengaku sudah puluhan tahun menjadi kader Golkar itu mengaku akan menempuh jalur hukum atas tindakan pemberhentian sepihak yang dilakulan Basrim.

BACA JUGA :  [HOAKS] Surat Suara Palsu Tampilkan Prabowo-Gibran sebagai Paslon 03

Baca Juga : Golkar Godok 7 Balon Bupati Konawe 2018

Pantauan awak Zonasultra.com di lapangan, sempat terjadi ketegangan antara sesama kader Golkar yang pro dan kontra. Bahkan beberapa kader yang kontra sempat melempar kursi sebagai bentuk protes mereka. Beruntung beberapa anggota Sabhara Polres Konawe langsung melerai.

Musdalub Golkar kali ini juga terbilang aneh. Selain tidak dihadiri oleh kader-kader Golkar yang saat ini duduk di kursi DPRD Konawe, atribut partai berlambang pohon beringin itu juga tak terlihat di jalan-jalan. Pemandangan ini sangat berbeda dengan Musda yang dilakukan partai lain, dimana bendera partai menghiasi jalan-jalan di Kota Unaaha.

Hingga berita ini diterbitkan, Pelaksana Ketua DPD II Golkar Konawe, Basrim belum mau memberikan keterangannya. (A)

 

Reporter : Restu Tebara
Editor : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini