Sail Sabang 2017 Goda Phuket Yacht Club dan Yacht Phuket Haven

49
Sail Sabang 2017
Sail Sabang 2017
Sail Sabang 2017
Sail Sabang 2017

 

ZONASULTRA.COM, PHUKET – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) benar-benar ingin menjadikan Sail Sabang 2017 sebagai penabuh dimulainya jalur Sabang-Phuket-Langkawi. Tidak hanya berhenti di kehebohan sail, tapi dilanjutkan dengan yachting tiga negara, Indonesia-Malaysia-Thailand.

Sebagai event di ujung 2017, sekaligus mengawali halur yacht yang secara berkesinambungan menciptakan bisnis baru. Thailand sebagai salah satu yacht center dunia, akhirnya ikut dibidik untuk mempromosikan Sail Sabang di Negeri Gajah Putih.

Nah, tema besar Sail Sabang 2017 ini akan ikut dikibarkan di dua yacht club sekaligus. Yang pertama, Phuket Yacht Club. Satunya lagi Yacht Phuket Haven. Keduanya akan dibius dengan pesona Sail Sabang 2017 pada 22 Oktober 2017.

Penasehat Menteri Pariwisata Bidang Marine Tourism, Dr Marsetio mengatakan, kegiatan promosi yang dilaksanakan di Yacht Phuket Club dihadiri oleh 20 yachter. Sedangkan promosi di Yacht Phuket Haven dihadiri 60 yachter.

“Semua daya akan dikerahkan untuk menarik para yachter di Phuket untuk bergabung di Sail Sabang 2017 yang berlangsung 28 November-5 Desember 2017. Nanti kita berikan insentif-insentif menarik. Yang sudah memastikan ikut ada sekitar 65 yachter,” ujar Marsetio, Senin (23/10).

Marsetio menjelaskan, promosi di Phuket tidak semata untuk event Sail Sabang 2017 saja. Tujuan lainnya, ada bisnis marine tourisme yang menghubungkan tiga marina yang ikut dibidik. Sasarannya, mengarah pada poros Phuket, Langkawi dan Sabang. Tiga titik ini, akan didorong menjadi Triangular Sailing Passage atau segitiga emas.

“Jadi Sail Sabang tidak berhenti di event Sail Sabangnya saja. Tapi diikuti dengan bisnisnya agar suatainable. Kita sudah sepakat untuk mempromosikan bersama antara Langkawi, Phuket and Sabang untuk menjadi segitiga emas,” papar Marsetio.

Marsetio menambahkan, dalam promosi di komunitas yachter di Phuket nanti, dirinya juga memaparkan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan jalur layar, perizinan, lama tinggal dan juga lokasi-lokasi beserta jadwal yang dapat dikunjungi oleh para yachter saat mereka melakukan perjalanan melewati wilayah Indonesia.

“Kami berharap melalui kegiatan ini akan semakin meningkatkan citra pariwisata Indonesia. Ini juga merupakan kesempatan untuk menjaring target wisatawan potensial dari komunitas yachter dari berbagai negara yang berada di Phuket,” ujarnya.

Selain itu, aneka event yang akan menghiasi Sail Sabang 2017 juga ikut dipaparkan. Di antaranya Yacht Rally, seminar dan Pameran Iptek memperingati 20 tahun Jambore Iptek Sabang, Kapal Pemuda Nusantara, Pekan Kebudayaan Aceh, Parade dan Karnaval Sail Sabang, Work Parachute Championship, International Aerobatic Show, kedatangan Cruice Ship International, dan International Diving Competition.

“Event-event pendukung inilah yang diharapkan memikat para yachter untuk ikut berpartisipasi di Sail Sabang 2017. Promosi berikutnya akan diadakan di Langkawi pada 9 November dan di Pangkor tanggal 11 November,” pungkas Marsetio.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga ikut mengawal even ini. Menurutnya, kegiatan wisata bahari berkelas internasional itu harus dikawal hingga sukses. Selain itu, evennya juga harus bisa menghidupkan bisnis baru yacht dengan rute Phuket-Langkawi-Sabang.

“Kita sudah bersepakat untuk kerja sama dengan marina di Phuket dan Langkawi. Mimpi besarnya membuka rute segitiga dengan Sabang. Itu harus kita sukseskan!” kata Menpar Arief Yahya.

Karena itu Kemenpar terus-menerus memantau terkait persiapannya agar benar-benar membuat pecinta wisata bahari tumpah ruah di sana. Tidak hanya saat event Sail Sabang 2017 saja, tetapi usai Sail Sabang itu menghasilkan portofolio bisnis baru berbasis wisata bahari.

“Sail Sabang 2017 merupakan proses percepatan wisata bahari kelas dunia. Persiapannya terus kita pantau agar acaranya nanti benar-benar sesuai harapan yaitu wisata bahari berkelas internasional. Tujuan dari Sail Sabang 2017 ini yakni percepatan,” ujar Menpar Arief Yahya. (*)

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini