Sakit Lambung, Pria di Muna Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Miliknya

567
Sakit Lambung, Pria di Muna Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Miliknya
PENEMUAN MAYAT - Mayat pria paruh baya ditemukan tak bernyawa dipondok kebun miliknya, di kawasan hutan Kontu, kelurahan Batalaioworu, Muna. (Nasrudin/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, RAHA -Warga Kontu, kelurahan Batalaiworu kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) digegerkan dengan penemuan sesosok mayat paruh baya yang terbujur kaku di dalam pondok kebun miliknya pada Rabu (16/1/2019).

Korban yang diketahui bernama Yan Limbong (55) adalah seorang petani di kawasan hutan Kontu, warga desa Waara, kecamatan Lohia, kabupaten Muna. Korban pertama kali ditemukan oleh keluarganya bernama Elisabeth, sekitar pukul 15.30 Wita.

Elisabeth (53) menuturkan sore itu ia berencana mengantarkan makanan kepada korban di kebun miliknya. Namun dirinya justru kaget mendapati korban sudah tak bernyawa dengan kondisi terbaring kaku dalam pondok kebun.

“Saya mau bawakan rokok, kopi dan gula. Tapi pas tiba, saya lihat pintu pondokya masih terkunci. Saya intip ternyata dia masih didalam. Dipanggil tidak menyahut, ternyata dia sudah meninggal,” tutur Elisabeth, Kamis (17/1/2019).

Elizabet yang datang bersama anaknya Sarlota (34) pun memastikan kondisi kerabatnya yang tinggal seorang diri di kebun itu, sudah dalam kondisi kaku, terlentang dikerumuni lalat dan tak bernyawa lagi.

Kejadian itu, sontak membuat dirinya panik dan langsung memanggil masyarakat sekitar untuk minta pertolongan. Selain itu, ia langsung menghubungi pihak kepolisian. “Saya panik dan telpon polisi lalu langsung panggil orang-orang untuk menolong,” cetusnya.

Sebelumnya, kata Elisabeth, korban hidup terpisah dengan istrinya di desa Waara kecamatan Lohia itu, pernah mengeluh sakit di bagian lambung, namun ia enggan berobat ke dokter.

“Istrinya sering datang mengunjungi dan meminta korban tinggal bersamanya di Waara namun iya menolak. Bahkan diajak ke dokter untuk berobat dia bilang tidak mau menyusahkan orang lain,” urainya.

Sementara itu, istri korban Wangkamoni mengaku kaget dengan kematian suaminya itu. Kata dia, sebelumnya korban selalu mengeluh sakit pada bagian pinggang dan lambung. “Dia tidak mau berobat. Dia lebih senang tinggal dikebun,” ungkapnya.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) sekujur tubuh korban alami pembengkakan dan bekas muntah. Bahkan di sekitar mayat berserakan pembungkus obat-obatan.

Hasil visum et epertum pada jasad korban tidak terdapat tanda-tanda kekerasan dan korban diduga meninggal akibat penyakit yang dideritanya. Rencananya jasad korban akan dipulangkan kekampung halaman untuk dikebumikan. (a)

 


Kontributor: Nasrudin
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini