ZONASULTRA.COM,WANGGUDU– Puluhan warga desa Lahimbua, Kecamatan Andowia Kabupaten Konawe Utara, mengecam sikap kepala desa setempat karena menaikan harga beras miskin atau raskin dari harga yang di tetapkan Bulog
Salah seorang warga Lahimbua penerima raskin, yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, tindakan sudah sejak lama terjadi. Namun warga tak berdaya untuk menolak kebijkan yang diambil kepala desa.
Tak hanya menaikan harga dari nilai yang sudah ditetapkan Bulog. Warga pun mendapati jika sebagian raskin malah di perjual belikan.
” Kebanyakan yang membeli adalah para keluarga, aparat dan pendukung kepala desa, sementara warga yang benar-benar miskin dan membutuhkan banyak yang terabaikan,” ujarnya.
Kepala Desa Lahimbua, Asmana Sahibu, membenarkan jika raskin yang di salurkan ke warga harganya tidak sesuai dengan harga yang sudah di tetapkan Bulog.
Namun menurut Asmana, kenaikan harga raskin antara Rl 40-50 ribu itu tidak diputuskan sendiri oleh pihak desa, namun melalui kesepakatan bersama setelah melalui proses musyawarah.
” ada alasanya kenapa dinaikan, sebelum raskin diambil seharusnya, dananya sudah ada, tapi karena warga tidak sanggup, maka kepala desa meminjam duit berbunga untuk menebus raskin. Ya karena uang berbunga maka saat dikembalikan pun pasti lebih dari uang pokoknya,” terang Asmana.
Dirinya sendiri menurut Asmana, baru sembilan bulan memimpin desa Lahimbua, menurutnya pun kebijakan pembayaran raskin dengan nilai 40-50 ribu hanya menyesuaikan dengan program kepala desa sebelumnya.
Dia lun lanjut Asmana akan menggelar rapat bersama para aparat dan tokoh masyarakat untuk dilakukan perubahan harga Raskin dan akan kami kembalikan ke harga yang telah ditetapkan oleh Bulog.
Sedianya harga raskin yang ditetapkan Bulog berkisar Rp 24 ribu untuk 15 kilogram, namun pihak desa Lahimbua malah menjual raskin ke warga dengan harga antara Rp 40-50 ribu per 15 kilogramnya. Di Lahimbua terdapat 32 KK penerima raskin dari 102 KK warga desa.
Penulis: Jefri
Editor: Tahir Ose
