Seluruh Desa di Sulawesi Kini Teraliri Listrik

598
Seluruh Desa di Sulawesi Kini Teraliri Listrik
PT PLN - General Manajer (GM) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) Bambang Yusuf, Direktur Bisnis PLN Persero Regional Sulawesi, Syamsul Huda bersama Asisten III provinsi Sultra, Suharno, Plt Walikota Kendari, Sulkarnain Kadir, Bupati Konawe Utara (Konut), Ruksamin meresmikan Listrik Masuk Desa di Swiss-Belhotel Kendari, Kamis (27/12/2018). (Siti Nurmalasari/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Komitmen PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mengaliri seluruh desa di Sulawesi kini dapat terealisasi. Hal itu ditunjukkan dengan peresmian Listrik Masuk Desa yang diselenggarakan di Swissbel Hotel Kendari, Kamis (27/12/2018).

Direktur Bisnis PT PLN Persero Regional Sulawesi Syamsul Huda mengatakan, sesuai janji PT PLN di awal tahun 2018 lalu bahwa di akhir tahun 2018 seluruh desa di Sulawesi teraliri listrik, termasuk di Sulawesi Tenggara (Sultra).

“Alhamdulillah janji itu bisa kami tepati hari ini. Seluruh desa di Sulawesi ini sudah berlistrik,” ujarnya saat ditemui usai peresemian.

Setelah mengaliri listrik ke seluruh desa di Sulawesi, upaya selanjutnya yang menjadi tugas PLN adalah mengaliri listrik tersebut ke seluruh rumah tangga yang ada. Sehingga rasio elektrivikasi bisa mencapai 100 persen, di mana saat ini baru mencapai 96 persen. Sehingga, masih ada 4 persen yang harus pihaknya selesaikan.

“Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama kami bisa alirkan listrik yang sudah bawa ke seluruh desa di Sulawesi ini bisa mengalir ke rumah tangga yang belum teraliri dengan listrik hingga saat ini,” tambahnya.

Seluruh Desa di Sulawesi Kini Teraliri Listrik
FOTO BERSAMA – General Manajer (GM) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) Bambang Yusuf berfoto bersama dengan Direktur Bisnis PLN Persero Regional Sulawesi, Syamsul Huda, Asisten III provinsi Sultra, Suharno, Plt Walikota Kendari, Sulkarnain Kadir, Bupati Konawe Utara (Konut), Ruksamin di Swiss-Belhotel Kendari, Kamis (27/12/2018). (Siti Nurmalasari/ZONASULTRA.COM)

Menurutnya, di Sultra potensi pasarnya sangat luar biasa. Untuk diketahui, jika kebutuhan listrik pada saat beban puncak berkisar 1.600 MW. Sementara ada potensi pasar se-Sulawesi kurang lebih 3.340 MW dan sebagian besar berada di Sultra.

Kendati demikian, hal tersebut terkendala infrastruktur yang memang masih sangat minim di Sultra. Tetapi melihat potensi pasar yang sangat besar, maka pihaknya harus mengubah strategi pembangunan kelistrikan di Sulawesi, khususnya di Sultra. Seperti percepatan pembangunan infrastruktur kelistrikan dari mulai pembangkit, transmisi, gardu induk, dan distribusi.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

“Karena potensi pasarnya memang sangat besar,” ujarnya.

Sebut Syamsul, potensi pasar itu berasal dari smelter yang dulunya dieksplorasi kemudian langsung diekspor. Namun ada perubahan kebijakan tambang nikel yang harus diolah terlebih dahulu, sehingga smelter ini membutuhkan listrik yang sangat besar.

Selain itu, ia menekankan agar listrik yang sudah disediakan pemerintah ini, oleh masyarakat dapat digunakan sebaik mungkin, bukan sekadar ada, kemudian tidak digunakan. Selain digunakan untuk kegiatan yang konsumtif, juga untuk kegiatan produktif.

Sebab, menurutnya, jika digunakan hanya untuk konsumtif akan terasa sangat berat ketika harus membayar rekening listriknya setiap bulan. Tetapi jika produktif bisa menghasilkan uang dari listrik itu, bisa saja membayarnya lebih besar daripada penggunaan konsumtif tetapi bisa menghasilkan uang lebih besar lagi.

Seluruh Desa di Sulawesi Kini Teraliri Listrik
PT PLN – Suasana penyelenggaraan peresmian 100 Persen Desa Berlistrik di Sulawesi, Energizing PLTM Rongi 2, Gardu Induk/ Saluran Transmisi Wotu – Malili, Unaaha – Kendari dan penandatanganan PJBTL pelanggan premium di Swiss-Belhotel Kendari, Kamis (27/12/2018). (Siti Nurmalasari/ZONASULTRA.COM)

“Misal kalau konsumtif baru membayar Rp200 ribu sudah teramat berat karena hanya digunakan untuk penerangan, nonton televisi, charger handphone. Tetapi untuk kegiatan yang produktif, untuk kegiatan UMKM misalnya, bisa jadi rekening listriknya meningkat, tidak Rp200 ribu tetapi bisa Rp2 juta. Tetapi kalau dari kegiatan itu bisa menghasilkan Rp10 juta kenapa tidak. Contoh penggunaan listrik untuk mesin-mesin UMKM,” jelasnya.

Olehnya itu, pihaknya berharap masyarakat dapat memanfaatkan infrastruktur yang sudah dibangun oleh PLN untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat yang lebih tahu listrik itu digunakan untuk apa. Nanti pihaknya akan mengenalkan beberapa jenis mesin yang selama ini sudah digunakan menggunakan listrik untuk kegiatan UMKM. Dengan mengetahui hal itu masyarakat bisa mencontohnya, sehingga bisa membantu masyarakat menghasilkan uang dari ketersediaan listrik ini.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

“Karena sudah terhubung dengan sistem yang besar berarti 24 jam kami bisa layani. Memang masih ada beberapa titik yang belum bisa 24 jam, namun secara berangsur akan coba ditingkatkan menjadi 24 jam,” pungkasnya.

Dalam kegiatan peresmian 100 persen Desa Berlistrik di Sulawesi, Energizing PLTM Rongi 2 Gardu Induk/Saluran Transmisi Wotu – Malili, Unaaha – Kendari dan penandatangan PJBTL Pelanggan Premium juga dihadiri langsung oleh Asisten III Provinsi Sultra, Suharno, Plt Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, Bupati Konawe Utara (Konut) Ruksamin, dan beberapa instansi serta lembaga lainnya.

Bupati Konawe Utara, Ruksamin ditemui di tempat yang sama mengapresiasi sekaligus bersyukur kepada PT PLN yang telah mambantu pembangunan kelistrikan di Konut, khususnya pembangunan jaringan listrik.

“Alhamdulillah tahun ini Konut sukses 100 persen sudah terverifikasi,” ujarnya.

Meskipun saat ini belum tersambung, tetapi sekarang sementara berlangsung pembangunannya. Pihaknya menargetkan 31 Desember 2018, tidak ada lagi satu pun rumah di Konut yang tidak teraliri listrik.

Ruksamin mengatakan pemasangan sambungan menuju rumah masyakakat digratiskan. Kata dia, masyarakat tidak perlu lagi menanggung biaya pemasangan, tetapi semuanya sudah ditanggung oleh Pemerintah Daerah Konawe Utara.

“Ini semua untuk rakyat, tiga hari yang lalu general manager PLN datang. Kami sepakat bahwa di Konut akan segera dibangun PLTU bertenaga 2 X 200 MW,” tambahnya.

Sebut Kader PKB ini, kedatangan pihak PLN untuk membahas pembangunan gardu induk dalam rangka menopang rencana pembangunan tiga kawasan industri. Kata dia, untuk PLTU lokasinya di Kecamatan Sawa, sedangkan gardu induk di Kecamatan Andowia. (Adv)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini