Sepanjang 2016, 1.844 Orang Periksa HIV/AIDS, 43 Positif, 10 Meninggal

87
Sepanjang 2016, 1.844 Orang Periksa HIV/AIDS, 43 Positif, 10 Meninggal
La Ode Surah

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kasus human immuno deficiency virus (HIV) dan acquired immuno deficiency syndrom (AIDS) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) sudah membutuhkan perhatian yang serius dari pihak pemerintah setempat.

Data dari RSUD Bahteramas menunjukkan, sejak Januari hingga November 2016 ini, ada 1.844 orang yang memeriksakan diri dan beresiko terinfeksi. Dari jumlah tersebut 10 orang telah meninggal dunia.

 Sepanjang 2016, 1.844 Orang Periksa HIV/AIDS, 43 Positif, 10 Meninggal
La Ode Surah

Konselor VCT HIV/AIDS RSUD Bahteramas La Ode Surah mengatakan, HIV/AIDS memiliki dampak besar pada penderita, keluarganya, dan masyarakat. Pencegahan penyebaran infeksi dapat diupayakan melalui peningkatan akses perawatan dan dukungan pada penderita dan keluarganya. Voluntary Conseling and Testing (VCT) adalah salah satu bentuk upaya tersebut.

VCT adalah proses konseling pra testing, konseling post testing, dan testing HIV secara sukarela yang bersifat confidental dan secara lebih dini membantu orang mengetahui status HIV.

Dia melanjutkan, dari pelaksanaan VCT periode Januari hingga November 2016, ada 1.844 yang datang memeriksakan diri. Dan hasil pemeriksaan HIV/AIDS ada 43 orang yang positif dan 1.801 orang yang negatif dan beresiko terinfeksi HIV/AIDS.

Dari 43 orang yang positif terinfeksi HIV/AIDS, pihaknya menemukan dua orang ibu hamil sedangkan kedua bayi yang ada dalam kandungannya diberikan pengobatan profilaksis ARV.

Dia menjelaskan, proses penularan HIV itu berasal dari hubungan seksual, entah itu hubungan seksual dengan sesama jenis yang sering terjadi pada kelompok homo seksual ataupun lawan jenis. Ada juga penularan melalui jarum suntik dan biasanya terjadi pada komunitas pengguna narkoba suntik tapi selama ini itu sangat kecil didapatkan.

“Hampir semua itu pasiennya dari hubungan seksual dan juga kalau dia hamil kecenderungan bayinya terinfeksi, tapi kalau diobati terus sampai melahirkan bisa bayinya negatif HIV,” ujar Surah saat ditemui Zonasultra.com di ruang kerjanya, Rabu (28/12/2016).

Dia menghimbau untuk mencegah atau menurunkan sampai titik nol HIV di Sultra itu adalah perubahan perilaku, karena HIV tidak akan hilang jika perilaku orang itu tidak berubah dalam artian perilaku yang beresiko, tidak melakukan hubungan homo seksual dan tidak berhubungan dengan pekerja seksual (PSK).

“Kalau tidak bisa merubah perilaku seks, sebaiknya menggunakan kondom untuk mencegah penularan dan biasanya terjadi pada komunitas yang beresiko seperti PSK, pelanggan seksual atau dikomunitas homo seksual,” ungkapnya. (A)

 

Penulis  : Kasman
Editor    : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini