Sepanjang 2016, Polda Sultra Tangani 245 Kasus Kejahatan Seksual

138
Kompol Dolfi Kumaseh
Kompol Dolfi Kumaseh

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebut kasus kejahatan seksual di Sultra sepanjang tahun 2016 terbilang cukup tinggi. Berdasarkan data dari kepolisian, sejak Januari hingga Oktober 2016 tercatat ada 245 laporan kasus yang berhubungan dengan kejahatan seksual di wilayah hukum Polda Sultra.

Penyidik Polda Sultra Segera Lakukan Gelar Perkara Kasus Ilegal Logging Anggota DPRD Butur
Kompol Dolfie Kumaseh

“Sepanjang tahun 2016 ini memang kejahatan seksual di Sulawesi Tenggara terbilang tinggi, dari 245 laporan yang masuk, ada sebagian kecil yang belum terselesaikan,” ungkap Kepala Sub Bidang Pengelola Pelayanan Informasi dan Dokumentasi (PPID) Polda Sultra, Kompol Dolfi Kumaseh ditemui di ruang PPID Humas Polda Sultra, Selasa (1/11/2016).

BACA JUGA :  Ini Penjelasan Polda Sultra Terkait Insiden Salah Tembak di Kendari

Dari data tersebut, diketahui laporan terkait kasus pencabulan ada 103 kejadian, 62 diantaranya terselesaikan. Untuk kasus perkosaan, sebanyak 29 kejadian dan 26 diantaranya terselesaikan.

Selanjutnya untuk persetubuhan anak di bawah umur tercatat 33 kasus, semuanya terselesaikan. Bawa perempuan lari tercatat ada sembilan kasus, delapan diantaranya terselesaikan. Untuk kasus percobaan perkosan tercatat delapan kasus, empat diantaranya terselesaikan.

Laporan kasus pelecehan anak di bawah umur tercatat satu kasus, dan untuk undang-undang perlindungan anak tercatat 38 kasus dan semuanya terselesaikan. Terakhir, untuk kasus kekerasan terhadap anak Polda Sultra menangani sebanyak 25 kasus, dan 17 kasus diantaranya terselesaikan.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

Dari rentetan kasus di atas, Dolfi menyebut jika penyebab utama kejahatan seksual tersebut didominasi efek penggunaan minuman keras dan tontonan film yang tidak senonoh.

Dolfi juga menghimbau kepada anak anak remaja untuk tidak mengikuti ajakan orang tidak dikenal. “Untuk orang tua juga agar bisa meningkatkan penjagaan terhadap anaknya terkhusus bagi anak gadis, sebagai benteng, anak harusnya diberi bekal agama yang kuat,” tutup Dolfi. (A)

 

Reporter: Lukman Budianto
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini