ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) merilis nilai ekspor Sultra pada September 2015 tercatat sebesar 0,84 juta dolar AS. Jumlah ini kembali mengalami penurunan sebesar 92,68 persen dibandingkan dengan Agustus 2015 sebesar 11,48 juta dolar AS.
Begitupun dengan volume ekspor Sultra yang juga mengalami penurunan dari 4,65 ribu ton pada Agustus menjadi 3,61 ribu ton pada September.
Kepala BPS Sultra Adi Nugroho mengatakan, ekspor Sultra terus menunjukkan performa yang mengkhawatirkan setelah sempat mulai stabil beberapa bulan terakhir.
“Performa ekspor Sultra sejak Agustus terus anjlok. Kita berharap ini tidak akan terus berlanjut. Padahal sejak April performa kita mulai menunjukkan performa yang baik,” kata Adi di kantor BPS Sultra Jalan Boulevard, Senin (2/11/2015).
Ekspor Sultra pada Agustus, kata Adi, masih didominasi oleh kelompok komoditi besi dan baja senilai 177,48 juta dolar AS (95,03 persen), kemudian kelompok komoditi ikan dan udang yang tercatat senilai 5,44 juta dolar AS (2,91 persen).
Adapun negara tujuan ekspor Sultra yang terbesar adalah Tiongkok dengan nilai 63,26 juta dolar AS. Disusul Belanda dan Korea Selatan masing-masing 51,26 juta dolar AS dan 47,99 juta dolar AS. Pangsa pasar ketiga negara tersebut mencapai 87,02 persen.
