Sido Muncul dan Pemkab Koltim Teken MoU Pengembangan Singkong Gajah

84
penandatangan-koltim
Kesepakatan ini ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman kerjasama atau memorandum of ourstanding (MoU), antara PT Sido Muncul, Perwakilan Bank Indonesia Sultra dengan Pemkab Koltim, Jumat (30/9/2016)
penandatangan-koltim
MoU : Kesepakatan penandatangan nota kesepahaman kerjasama Memorandum of Ourstanding (MoU), antara PT Sido Muncul, Perwakilan Bank Indonesia Sultra dengan Pemkab Koltim, Jumat (30/9/2016) (Foto : Jaspin/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka Timur (Koltim) dan PT Sido Muncul, sepakat untuk mengembangkan dan memproduksi singkong gajah.

Kesepakatan ini ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman kerjasama atau memorandum of ourstanding (MoU), antara PT Sido Muncul, Perwakilan Bank Indonesia Sultra dengan Pemkab Koltim, Jumat (30/9/2016) di Aula Bahteramas Kantor Gubernur Sultra. Selain Koltim, jalinan kerjasama serupa juga dilakukan dengan sejumlah kabupaten di Sultra. Seperti, Konut, Konkep, Butur dan Muna.

Penandatanganan MoU ini disaksikan Wakil Gubernur Sultra HM Saleh Lasata dan pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pusat.

Bupati Koltim Tony Herbiansyah menyampaikan, dengan MoU ini maka pemasaran singkong gajah tersebut akan semakin mudah, begitupun soal harga dipastikan akan menguntungkan para petani komoditas tersebut.

Menurut bupati, jenis singkong ini merupakan hasil perkawaninan antara singkong lokal dan singkong karet. Selain bentuknya yang sangat besar, nantinya, singkong ini juga bakal menghasilkan pundi-pundi keuangan yang tak kalah besar pula. Dengan potensi yang sangat menjanjikan di Koltim, Tony bertekad untuk mengembangkannya dengan berbagai fasilitas dan kemudahan akan diberikan bagi masyarakat jika ingin menanam singkong tersebut.

“Hasilnya nanti, satu hektare itu Rp 100 juta. Kalau semua biaya penanaman Rp 22 juta, hitunglah totalnya semua Rp 30 juta, berarti keuntungan bersih Rp 70 juta. Semua biaya penanaman ini juga, akan ditalangi pihak bank, nanti setelah panen baru dikembalikan biaya yang dipinjam tersebut,” ujarnya.

Selain untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, diharapkan masyarakat tidak lagi tergantung dengan kegiatan yang bisa merusak hutan. (B)

 

Reporter : Jaspin
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini