Siswa SMP Terbuka Wawotobi Wakili Sultra Lomba Lomojari Tingkat Nasional

178
Siswa SMP Terbuka Wawotobi Wakili Sultra Lomba Lomojari Tingkat Nasional
WAKILI SULTRA - Dua Siswa SMP Terbuka Wawotobi, Kabupaten Konawe, Hilda Damayanti dan Tri Cahyono mewakili Provinsi Sultra dalam lomba Lomojari di Tingkat Nasional yang akan diselenggarakan di Museum Nasional Indonesia pada 3-7 September mendatang. (Dedy Finafiskar/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COMA, UNAAHA – Prestasi membanggakan berhasil ditorehkan Hilda Damayanti dan Tri Cahyono, dua siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Terbuka Negeri 1 Wawotobi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang menjadi juara dalam ajang Lomba Motivasi Belajar Mandiri (Lomojari) tingkat Provinsi Sultra. Dengan hasil tersebut, keduanya berkesempatan mengikuti lomba serupa di tingkat nasional pada 3-7 September 2018 di Museum Nasional Indonesia.

“Lomojari ini seperti cerdas cermat antar SMP terbuka, merupakan lomba di bidang akademik program Kemendikbud. Materi lomba mencakup pengetahuan umum, Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, IPS, Geografi dan Budi Pekerti,” terang Cecep Supria Yudowono, Kepala SMPN 1 Wawotobi, selaku pembina SMP Terbuka tersebut, Sabtu (1/9/2018).

Cecep Supria Yudowono, Kepala SMPN 1 Wawotobi, selaku pembina SMP Terbuka
Cecep Supria Yudowono

Dikatakan, anak didiknya berhasil meraih juara usai menyaingi 32 peserta lainnya yang berasal dari 17 sekolah di 7 kabupaten/kota di Sultra yang digelar 7-8 November 2017 lalu. Untuk bisa meraih sukses, kata dia, kerjasama siswa dan pendidik menjadi jurus jitu, seperti pembelajaran khusus, materi tambahan dan beberapa kegiatan lainnya menjadi prioritas dalam mengejar target. Mental peserta pun jadi perhatian.

Prestasi yang ditorehkan kedua siswa ini diharapkan bisa memotivasi seluruh siswa di Konawe untuk bisa berprestasi di berbagai ajang sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Salah satu peserta Tri Cahyono bangga dengan prestasi yang mampu diraih. Dirinya juga optimis akan mampu meraih hasil yang maksimal di tingkat nasional. Dirinya menceritakan pengalamannya demi mencapai target, belajar maksimal dan mengurangi jam bermain menjadi jurus tersendirinya untuk mengahadapi salah satu ajang bergengsi itu.

“Intinya banyak komunikasi dengan pembimbing misalkan ada soal yang mungkin tidak terlalu dipahami. Dan belajar lebih sudah pasti, hasilnya setelah berjalan akan terasa lebih mudah. Saat lomba tingkat provinsi kemarin, saya yakin bisa jadi juara karena mendapat dukungan dari semua teman-teman, arahan dari para guru, dan yang lebih penting kita juga terus memperdalam pengetahuan dengan menambah jam membaca dan diskusi,” terangnya (B)

 


Reporter : Dedi Finafiskar
Editor : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini