Staf KPU Sultra Ditemukan Tewas Dalam Keadaan Sudah Membengkak di Rumahnya

102
Staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di dalam rumahnya, kompleks BTN Permata Anawai, Blok E3, Nomor 8, RT 02, RW 07, Kelurahan Anawai kec Wua-Wua, Kota Kendari, Rabu (16/11/2016). (Lukman Budianto/ZONASULTRA.COM)
Staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di dalam rumahnya, kompleks BTN Permata Anawai, Blok E3, Nomor 8, RT 02, RW 07, Kelurahan Anawai kec Wua-Wua, Kota Kendari, Rabu (16/11/2016). (Lukman Budianto/ZONASULTRA.COM)
Staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di dalam rumahnya, kompleks BTN Permata Anawai, Blok E3, Nomor 8, RT 02, RW 07, Kelurahan Anawai kec Wua-Wua, Kota Kendari, Rabu (16/11/2016). (Lukman Budianto/ZONASULTRA.COM)
Staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di dalam rumahnya, kompleks BTN Permata Anawai, Blok E3, Nomor 8, RT 02, RW 07, Kelurahan Anawai kec Wua-Wua, Kota Kendari, Rabu (16/11/2016). (Lukman Budianto/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM,KENDARI–  Staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di dalam rumahnya, kompleks BTN Permata Anawai, Blok E3, Nomor 8, RT 02, RW 07, Kelurahan Anawai kec Wua-Wua, Kota Kendari, Rabu (16/11/2016).

Dari kartu keluarga yang diperlihatkan oleh Ketua RW, Laode Ayub Azis, diketahui staf KPU yang meninggal tersebut bernama Hidayat, dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) 7471083012650003, kelahiran Enano, 30 Desember 1965.

Ayup mengatakan, Hidayat ditemukan pertama kali oleh tetangga rumahnya yang mencium bau busuk dari dalam rumahnya.

“Sudah seminggu bapak ini tidak keluar rumah, padahal biasanya dia menyapu terus kasi makan ayam peliharaannya. Kita juga mencium bau busuk seperti bau bangkai. Nah, disitu kami curiga, akhirnya kami mengetuk rumahnya pagi tadi sekitar pukul delapan,” kata tetangga korban, Sri Maulaba (20).

Setelah mengetuk pintu depan, lanjut Sri Maulaba, ternyata tidak ada jawaban. Maulaba yang ditemani Asmil (31) yang juga tetangga korban, akhirnya mencoba membuka pintu samping.

“Pas kami coba buka pintu samping, seperti ada yang mengganjal, nah kami paksa dorong, ternyata yang mengganjal pintu itu mayat,” jelas Maulaba.

Asmil menambahkan, korban ini orangnya tertutup dan memang kurang bersosialisasi dengan warga sekitar. Selain itu dia juga menderita penyakit lambung dan paru-paru.

“Beberapa minggu lalu saya sempat cerita dengan bapak ini, katanya  dia menderita sakit paru-paru sama lambung,” tutur Asmil.

Selain itu, Sekretaris KPU Provinsi Sultra, Safruddin yang datang menyambangi rumah korban pagi tadi mengatakan, sudah sebulan korban ini tidak pernah masuk kantor.

“Iya, sebulan lalu itu dia sempat cerita kalau dia lagi sakit, makanya kita sarankan saja untuk berobat dulu,” kata sekretaris KPU ini.

Senada dengan penuturan tetangga korban, Safrudin juga mengatakan kalau korban ini orangnya tertutup dan kurang bergaul.

Pantauan ZONASULTRA.COM, di lokasi sudah ada kepolisian yang langsung melakukan penyelidikan terkait meninggalnya staf KPU ini. Dan saat ini, mayat telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Pihak kepolisian juga belum bisa berkomentar dengan alasan kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.

Diketahui korban telah mendiami rumahnya di BTN Anawai sejak tahun 2012. Korban tinggal sendiri di dalam rumah tersebut. Korban juga diketahui mempunyai istri seorang perawat atas nama Riche (22) yang tinggal di Laonti, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel). (A)

 

Reporter: Lukman Budianto
Editor : Rustam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini