Sulkarnain Gagas Pendidikan Berbasis IT

98
Sulkarnain Kadir
Sulkarnain Kadir
Sulkarnain Kadir
Sulkarnain Kadir

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pembangunan sektor pendidikan di Kota Kendari saat ini relatif menunjukkan kemajuan pesat. Berbagai terobosan di sektor tersebut menjadi modal kuat dalam pengembangan kebijakan pembangunan pendidikan dalam kurun 5-10 tahun mendatang.

Secara statistik Angka Partisipasi Kasar (APK) di Kota Kendari sudah mencapai 99, 48 persen. Sedangkan pencapaian Angka Partisipasi Murni (APM) juga menunjukkan tren positif seperti APM SLTP sebesar 82,75 persen dan SMA sebesar 77,50.

“Ini data statistik tahun 2015. Jadi soal pemerataan pendidikan pada masyarakat sudah tertangani. Kini harus dipikirkan bagaimana merasionalisasi jumlah guru dan siswa agar bisa ideal,” tutur Ketua Dewan Pembina Relawan Cinta Kendari, Sulkarnain Kadir, Kamis (13/10/2016).

Selain rasio ideal jumlah guru dan siswa, kata mantan anggota DPRD Kendari itu, masalah mendesak untuk dipikirkan adalah bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan agar hasilnya lebih kompetitif dengan daerah lain.

(Baca Juga : Begini Gagasan Sulkarnain Atasi Pengangguran di Kendari)

Menurutnya, beberapa daerah telah mengarahkan penerapan kurikulum berbasis Informasi dan Teknologi (IT). Keunggulannya karena kegiatan tatap muka dalam proses belajar mengajar bukan semata antara guru dengan siswa.

Tetapi sudah menggunakan IT sebagai media pembelajaran. Jadi IT bisa sebagai sarana pendidikan, sarana administrasi, sarana akademik dan media pengajaran.

“Kedepan proses pengajaran sudah dituntut kemampuan siswa mengeksplorasi kebutuhan materi pembelajaran baik itu jurnal, makalah, buku ilmiah hingga membangun forum-forum ilmiah,” ujarnya.

(Baca Juga : Ingin Pelayanan Investasi Cepat dan Mudah, Ini Konsep Sulkarnain)

Hal tersebut, lanjutnya, dikenal berbagai istilah e-learning, distance learning, online learning, web based learning, computer-based learning, dan virtual class room. “Itu yang dimaksud dengan pendidikan berbasis IT. Kota Kendari kedepan memerlukan terobosan inovasi pendidikan model begitu,” katanya.

Namun tanggungjawab itu, kata Sulkarnain, tidak bisa sepenuhnya diserahkan pada pemerintah kota Kendari, tetapi butuh pelibatan aktif sektor swasta. Peran swasta diharapkan mampu memberikan peluang bagi keluaran pendidikan untuk bisa magang atau keperluan riset dan sebagainya. (Advertorial)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini