Tahun Ini Bulog Sultra Target Serap 2,5 Ribu Ton Jagung Petani

88
La ode Amijaya Kamaluddin
La ode Amijaya Kamaluddin

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Sulawesi Tenggara (Sultra) menargetkan pada 2017 ini akan menyerap hasil panen jagung petani di Sultra sebanyak 2,5 ribu ton. Bulog akan menyerap jagung hasil panen petani di seluruh wilayah Sultra secara merata.

La ode Amijaya Kamaluddin
La ode Amijaya Kamaluddin

Kadivre Bulog Sultra La Ode Amijaya Kamaludin mengatakan belum ada pengkaplingan per kabupaten. Kata dia, Bulog Sultra hanya diplot oleh kantor pusat untuk menyerap jagung sebesar 2,5 ribu ton. Namun, Bulog tidak membatasi untuk membeli jagung dari petani.

“Jadi target itu bisa dinaikkan sampai 5 ribu ton atau 10 ribu ton,” kata Amijaya di Kantor Bulog Sultra, Jumat (24/3/2017).
Amijaya menjelaskan, jagung yang akan diserap oleh Bulog dibeli seharga Rp 3.150 per kilogram sesuai dengan peraturan menteri perdagangan. Selanjutnya, pengelolaan jagung harus hati-hati, mengetahui kadar air, aflaktosin (berjamur) karena jagung tidak bisa disimpan disembarangan. Pemerintah dan petani harus sama-sama peduli untuk merawat jagung pasca-panen. Kata Amijaya, sebaiknya jagung kering di pohon agar mendapatkan kualitas terbaik saat panen.

BACA JUGA :  Indosat membukukan pendapatan sebesar Rp51,2 triliun di tahun 2023

Menurut Kadivre Bulog, daerah yang berpotensi sebagai penghasil jagung terbesar adalah Kolaka Utara. Dia melihat, pemerintah daerah memiliki semangat membangun untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan mengelola tanah atau lahan melalui bercocok tanam jagung.

BACA JUGA :  Realisasi Belanja Negara di Sultra Tahun 2023 Sebesar Rp29 Triliun

(Baca Juga : Melalui On Farm, Bulog Sultra Siap Serap Beras Hasil Petani)

Adapun kendala dalam penyerapan jagung ini adalah tidak adanya infrastruktur pasca-panen seperti silo (wadah penyimpanan) dan drayer (pengering jagung) di Sultra. Bulog siap membantu menampung dengan membeli jagung hasil panen, tinggal bagaimana pemerintah daerah menyediaakan infrastruktur pasca-panen tersebut.

“Kami akan bekerjasama dengan lumbang pangan desa untuk menyimpan jagung sementara setelah dipipil dan di drayer, sebagai pengepul,” tukasnya. (B)

 

Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini